Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
3 Mitos soal Kesaktian Sunan Bonang yang Jarang Diketahui
25 Mei 2020 21:44 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Raden Makhdum Ibrahim atau yang biasa dikenal sebagai imam besar dan juga guru di Pulau Jawa yang sangat dihormati serta dikenal oleh masyarakat sekitar. Beliau dianugerahi oleh Allah SWT berupa ilmu dan pengetahuan luas.
ADVERTISEMENT
Sunan Bonang dikenal dengan penguasaan ilmu yang tinggi. Beliau memiliki ilmu berupa tasawuf, sastra, arsitektur, ilmu fiqih, ushuludin, seni, ilmu kebatinan, ilmu sakti lainnya, dan kedigdayaan tinggi.
Berikut ini adalah beberapa kesaktian yang dimiliki Sunan Bonang.
Raden Mas Said yang waktu itu belum menjadi seorang wali dan menjadi perampok yang kejam untuk merampok para pedagang yang melewati hutan Jatisari.
Saat sunan Bonang meleintas hutan Jatisari, beliau dihadang oleh Lokajaya. Karena ia melihat tongkat sunan Bonang dilapisi emas, maka Lokajaya berniat untuk merampasnya.
Namun ketika Lokajaya mendekat untuk merampas tongkat tersebut, sunan Bonang menunjukkan tongkatnya ke arah buah aren sambil berkata, “Lihat itu lebih banyak emas disana”.
ADVERTISEMENT
Dan benar saja, buah aren atau kolang-kaling yang ditunjuknya berubah menjadi emas. Melihat keanehan hal tersebut, Lokajaya langsung mengurungkan niatnya dan berkeinginan untuk berguru kepada sunan Bonang.
Dan akhirnya Lokajaya atau raden mas Said diterima sebagai muridnya dengan syarat menjaga tongkatnya yang ditancapkan dipinggir kali. Karena hal itulah raden mas Said dikenal dengan nama sunan Kalijaga.
Dahulu, banyak yang menolak dakwah sunan Bonang di sekitar sungai Brantas. Karena hal itulah beliau memindahkan aliran sungai Brantas agar tidak melalui wilayah tersebut. Dengan kesaktian dan kemampuan yang dimilikinya, beliau kemudian mengubah aliran sungai Brantas di Jawa Timur.
Wilayah-wilayah yang enggan menerima dakwah pun menjadi kekeringan karena aliran sungai Brantas yang berubah. Dengan kejadian ini akhirnya orang-orang sadar dan mulai ingin belajar lebih jauh tentang ajaran Islam. Dari sinilah ajaran sunan Bonang banyak diterima oleh masyarakat di sekitar sungai Brantas tersebut.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, sunan Bonang mendapat tantangan untuk beradu ayam dengan Ajar Blacak Ngilo. Tantangan ini disertai dengan taruhan, siapapun yang kalah dalam adu ayam tersebut maka harus menjadi pengikut yang menang. Kemudian sunan Bonang menerima tantangan tersebut dan mengutus muridnya yaitu santri Mujil untuk beradu ayam dengan Ajar Blacak Ngilo.
Namun bukannya ayam jago yang biasa digunakan untuk sabung ayam, sunan Bonang lebih memilih anak ayam untuk diadu. Namun anak ayam tersebut tentunya bukan ayam biasa. Konon, setiap kali anak ayam tersebut jatuh, maka santri Mujil akan meniupnya.
Anehnya, ukuran anak ayam tersebut akan bertambah besar setiap ditiup. Hingga akhirnya ukuran anak ayam milik santri Mujil lebih besar dari ayam jago milik Blacak Ngilo. Blacak Ngilo pun kalah dalam taruhan tersebut. Sesuai dengan kesepakatan, akhirnya ia menjadi pengikut sunan Bonang.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa kesaktian yang dimiliki sunan Bonang semasa hidupnya. Semoga dapat menambah wawasan bagi Sobat Dukun Sekalian.