Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
4 Misteri Gunung Ciremai
31 Agustus 2017 21:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Ciremai memang elok. Siapa sangka dibalik pesona estetisnya terdapat hal-hal misterius yang menyeramkan.
Gunung Ciremai (Foto: pintuwisata.com)
ADVERTISEMENT
Gunung Ciremai, berdiri menjulang meliputi 4 kabupaten ( Majalengka, Kuningan, dan Cirebon), merupakan sebuah gunung yang hijau dan indah. Pesona kehijauannya memanjakan indra sensual kita yang telah lebih dahulu diusik oleh bentuknya yang seperti ‘tumpeng’. Siapa sangka, di balik penampakannya yang estetis menyimpan adanya kengerian mistis yang dapat membuat bulu kudud merinding. Berikut gue paparkan 4 misteri Gunung Ciremai yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan para pendaki.
1. Penampakan kakek berjubah putih.
Ya, benar bahwa pernah beberapakali para pendaki melaporkan keberadaan sosok seorang laki-laki tua berjubah putih di batu lingga. Penampakan itu bukan tanpa alasan, misteri kemunculannya dapat dikaitkan dengan legenda batu Lingga tempat dulu bersemedinya Sunan Gunung Jati. Konon saat pulau Jawa dikuasai oleh bangsa Portugis, para penjajah sangat berambisi untuk menghabisi para ulama, disebabkan karena pengaruhnya yang kuat dalam menentang penjajah. Karena kerasanya sikap dari para penjajah, Sunan Gunung Jati memutuskan untuk mendaki gunung Ciremai guna melakukan musyawarah strategi pemberontakan pada Portugis.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya ke gunung Ciremai, rombongan Sunan dituntun oleh Kakek Sunan yang bernama Satria Kawirangan. Dalam pendakian, karena Satria sudah tua, ia memutuskan untuk menghentikan pendakian sembari mempersilahkan rombongan Sunan untuk meneruskan pendakian. Ia sendiri duduk beristirahat sembari bersemedi di atas batu besar. Sepulangnya rombongan Sunan, Satria tidak mau ikut karena ia merasa malu. Ia memutuskan untuk bersemedi hingga akhir hayatnya.
Mendengar kabar bahwa kakeknya, Satria, meninggal dunia di atas batu itu, Sunan pun kemudian pergi ke batu itu dan bersemedi di atasnya. Ia melakukan itu untuk penghormatan pada almarhum kakeknya. Dari situ, kita tahu bahwa sosok kakek berjubah putih yang sering dijumpai oleh para pendaki yaitu kakek Sunan Gunung Jati.
ADVERTISEMENT
2. Penampakan seorang perempuan tua ditemai dua ekor macan.
Di kalangan para pendaki, penampakan sosok yang ini sih sudah sangat legend sekali. Ya, sosok perempuan tua itulah yang lazim disebut sebagai ‘Nyi Linggi’. Cerita Nyi Linggi ini tidak dapat dipisahkan dari kisah persemedian Sunan Gunung Jati di batu Lingga. Nyi Linggi sendiri, konon, pasca persemedian Sunan untuk menghormati kakeknya, meneruskan persemedian Sunan di atas batu itu. Namun, daripada sebagai penghormatan terhadap Satria, Nyi Linggi bersemedi dengan maksud untuk mendapatkan kesaktian.
Nyi Linggi tidak konon meninggal sebelum persemediannya berhasil tuntas. Bersamaan dengan meninggalnya Nyi Linggi, dua macan yang bersamanya pun hilang begitu saja. Mungkin karena itulah banyak para pendaki, dan dipercayai oleh warga setempat, bahwa arwah Nyi Linggi masih berkeliaran di sekitar gunung Ciremai, apalagi kawasan batu Lingga. Tidak heran bila banyak pendaki melaporkan pernah melihat sesosok perempuan tua dengan dua ekor macan menemaninya.
ADVERTISEMENT
3. Suara gamelan Jawa yang entah dari mana sumber suaranya.
Yang satu ini juga sering dialami oleh banyak pendaki. Salah satunya adalah seperti yang dilansir oleh situs www.pendakigunung.top, dalam sebuah artikel di situs itu terdapat sebuah laporan dari sang penulisnya sendiri bagaimana ia dan teman-temannya saat mendaki gunung Ciremai mendengar suara gamelan misterius.
Banyak yang berkata bahwa itu merupakan sambutan dari sang penunggu gunung Ciremai. Ada pula yang menafsirkan kejadian itu sebagai teguran karena mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma kesopanan di wilayah tersebut.
4. Tanjakan Bapa Tere.
Tanjakan yang berada di ketinggian 2200 mpdl gunung Ciremai itu ternyata menyimpan kisah horrornya sendiri. Tanjakan yang tidak kalah melelahkannya dari tanjakan Cinta di gunung Semeru itu, ternyata memiliki kisah unik di balik penamaannya. Ada pendapat yang tidak mistis mengenai penamaan tanjakan itu, seperti pendapat yang menyatakan bahwa nama ‘Bapa Tere’ (bahasa Sunda: artinya ‘bapak tiri’) menggambarkan bagaimana melelahkan dan menyiksanya tanjakan itu seperti perilaku seorang bapak kepada anak tirinya.
ADVERTISEMENT
Ada pula pendapat yang mistis tentang penamaan tanjakan itu. Konon ada seorang bapak yang mengajak anak tirinya untuk mendaki gunung Ciremai. Namun ketika mereka hendak turun dari pendakian, nasib naas dialami oleh sang anak yang di tanjakan tersebut dibunuh oleh Ayah tirinya. Serem banget ya.
Ya begitulah 4 misteri yang ada di gunung Ciremai. Bagi kalian yang hobi mendaki gunung, atau hanya sekedar tertarik untuk mencoba, siapkanlah fisik dan mental kalian. Bisa jadi di perjalanan kalian mengalami hal-hal yang tidak hanya menguji fisik kalian tapi juga mental kalian seperti pada kasus-kasus mistis di atas.