5 Kota Kuno yang Tenggelam ke Dasar Laut

Ilustrasi Atlantis, dok: pixabay

Barangkali hampir semua orang pernah mendengar kata Atlantis, sebuah kota yang dikatakan tenggelam ke dasar laut hanya dalam kurun waktu satu malam saja. Pernyataan tersebut terdapat dalam sebuah catatan buku yang ditulis oleh Plato, lalu benarkah demikian adanya kota Atlantis itu?

Ternyata siapa sangka kisah yang hampir serupa dengan Atlantis benar-benar ada di dunia nyata, kota-kota yang tenggelam ke dasar laut berhasil ditemukan oleh para peneliti dan meninggalkan benda-benda sejarah yang bisa dibuktikan secara ilmiah berbeda dengan kisah Atlantis yang sulit dibuktikan secara nyata.

Setidaknya para penjelajah sekaligus peneliti berhasil menemukan 5 kota yang tenggelam ke dasar lautan, berikut rangkumannya:

1. Pavlopetri, Yunani

Ilustrasi, dok: pixabay

Pavlopetri merupakan kota kuno yang berada di bawah laut lepas pantai Laconia selatan di Peloponnese, Yunani. Mengutip The Guardian, diperkirakan kota ini tenggelam sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Kota kuno yang berukuran sekitar 30.000 meter persegi di dasar laut tersebut diduga merupakan bagian dari peradaban Mycenaean. Yakni peradaban yang eksis pada akhir zaman perunggu di Yunani yang terletak sekitar 90 km barat daya Athena.

2. Shicheng, China

Ilustrasi, dok: pixabay

Selain Eropa, daratan Asia juga diyakini memiliki kisah Atlantis dengan ciri khas Asia nya, tepatnya di wilayah China, ada sebuah kota yang dianggap tenggelam ke dasar lautan dan kota tersebut biasa disebut Shicheng.

Shicheng adalah kota bawah laut yang megah nan misterius penuh dengan mitos mistis yang beredar. Kota Shiceng diyakini lahir dari sebuah peradaban imperial China dan diyakini sebagai kota di dasar laut tertua karena peradaban China sendiri diakui sebagai peradaban tertua di dunia.

Shiceng diperkirakan bentukan dari arsitektur batu Dinasti Ming dan Qing yang berkuasa pada 1368 sampai 1912. Kota Shiceng sendiri terletak di bawah Danau Qiando, Provinsi Zheziang.

Meskipun kota tersebut berada di dasar laut, akan tetapi saat ini masih tertata rapih karena dikelola oleh pemerintah setempat. Yaa meskipun banyak kisah mitos mistis yang dikaitkan dengan kota ini misal seperti adanya makhluk-makhluk tak kasat mata yang sering mengganggu.

Beberapa makhluk tak kasat mata diyakini adalah para arwah gentayangan korban dari proyek pembangunan kota secara paksa yang ditenggelamkan oleh dinasti yang saat itu aktif.

3. Dwarka, India

Ilustrasi Dwarka, dok: pixabay

Kota kuno lain yang tenggelam ke dasar laut adalah Kota Dwarka, yakni sebuah kota di India yang diyakini berusia lebih dari 9000 tahun.

Rentang waktu usia dari Kota Dwarka diketahui oleh para peneliti yang melakukan penanggalan karbon pada puing-puing yang ditemukan dari situs, termasuk bahan bangunan, tembikar, bagian dinding, manik-manik, patung dan tulang serta gigi manusia, yang ditemukan di sana.

Menurut mitos yang berkembang, Kota Dwarka merupakan sebuah kota buah tangan dari Dewa Krishna yang dibangun untuk para pengikutnya.

4. Heracleion, Mesir

Pada tahun 2000, para peneliti digegerkan dengan penemuan sebuah kota kuno yang tenggelam di dasar laut Mediterraniayang berada di wilayah Mesir dan kota tersebut pun diberi nama Thonis-Heracleion. Tentu penemuan Kota Heracleion tersebut sontak membuat banyak pihak kaget karena selama ini kisahnya hanya dianggap sebagai dongen anak-anak saja.

Sebelum menghilang, kota ini diperkirakan berada di mulut delta Sungai Nil dan masih menjadi misteri untuk apa kota itu dibangun dan apa yang menyebabkan kota itu tenggelam.

5. Baiae, Italia

Ilustrasi, dok: pixabay

Baiae yang merupakan sebuah Kota kuno juga sempat menghebohkan masrayakat. Sebuah kota kuno yang tenggelam di sebelah barat Napoli itu diyakini pernah menjadi sebuah peradaban kelas bangsawan.

Hal tersebut terpancar dari peninggalan sejarah dan arsitektur dari bangunan kota itu. Akan tetapi, meskipun terkenal megah, siapa sangka ternyata para penduduknya malah meninggalkan kota itu pada abad ke-8 tepatnya pada tahun 1500.

Penyebab tenggelamnya kota ini diyakini karena permukaan air yang naik secara perlahan terus menerus serta diimbangi dengan sebagain besar reruntuhannya tenggelam di perairan teluk yang dangkal.

Versi lainnya mengatakan bahwa kota tersebut menerima kutukan dari langit karena sering merusak lingkungan dan alam terutama kelestarian laut.