5 Mitos soal Asmara yang Populer di Tiongkok

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
4 Juni 2021 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan manusia kita tahu dipenuhi dengan beragam ras, suku, agama dan bangsa. Pada proses perkembangannya manusia berusaha bertahan memanfaatkan akal pikiran dan gagasan supaya terus bisa berinovasi.
ADVERTISEMENT
Namun, kita juga tahu bahwa selama ini banyak hal-hal tak masuk akal kerap kali diterapkan dalam hidup manusia seperti mitos ataupun fenomena takhayul lainnya. Keprcayaan tentang mitos bisa berkaitan dengan segala hal bahkan soal asmara dan jodoh, seperti beberapa mitos tentang asmara yang populer di bangsa Tiongkok dan keturunannya yakni bangsa Tionghoa.
Berikut 5 mitos yang dipercaya masyarakat Tiongkok dan serta keturunannya seputar jodoh dan asmara.
1. Dilarang jadi Brides Maid Lebih dari 3 Kali
Ilustrasi, dok: pixabay
Meski belum diketahui secara jelas mitos ini berasal dari marga Tionghoa atau bukan, tetapi banyak kalangan Chines mengakui bahwa tak baik seseorang melakukan tradisi Apit atau menjadi Brides Maid lebih dari 3 kali, konon katanya hal tersebut bisa menghambat jodoh orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu kebanyakan orang tua melarang anaknya untuk mengapit lebih dari tiga, tak sedikit juga yang berhenti membuka jasa Braid ketika ia sudah melebihi 3 kali karena takut akan jadi jomblo
2. Tak boleh Kenakan Pakaian Pengantin Sebelum Menikah
Ilustrasi, dok: pixabay
Meskipun hanya iseng-iseng menggunakan pakaian pengantin bagi sebagian marga Tionghoa meyakini hal tersebut bisa menghambat pernikahan atau singkatnya kamu tidak akan menikah dan sulit mendapatkan jodoh.
Meskipun demikian, tentu saja mitos ini tidak berlaku jika kamu melakukan fitting baju pengantin karena hendak menikah. Selain itu mitos ini juga masih kontoversi karena sebagian orang ada yang berprofesi sebagai model pakaian pengantin, lalu bagaimana nasibnya yah?
3. Makan Kue Mingle bagi Single saat Pesta Pernikahan
Ilustrasi, dok: pixabay
Dalam sebuah pesta pernikahan, orang-orang Tionghoa biasanya akan melakukan min ritual bagi yang masih single dan mencari pasangan dengan memakan kue mingle atau kue nikahan supaya memperlancar proses mendapatkan jodoh.
ADVERTISEMENT
Menurut kepercayaan, orang yang makan kue dari pengantin pas mingle, diyakini bakal cepet nikah. Buat yang jomblo bakal cepet dapet pacar.
4. Masih Single Tak Boleh Kasih Angpao saat Imlek
Ilustrasi, dok: Istock
Memberikan angpao saat peringatan tahun baru Imlek memang sebuah momen kebahagiaan bagi marga Tionghoa, namun bagi mereka para jomblo ataupun single sepertinya harus menunda dulu untuk berbagi rejeki karena hal ini dianggap akan memperpanjang masa lajang jadi biasanya jomblo dilarang memberikan angpao kepada siapapun.
5. Jarak Umur Pasangan Harus Diperhatikan
Ilustrasi, dok: pixabay
Meskipun cinta tak memandang usia, dalam mitos orang-orang Tiongkok meyakini bahwa rentang umur antara suami dan istri itu penting untuk diperhatikan, karena menurut mitos yang berkembang hal tersebut bisa menentukan keberuntungan dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
Menurut mitosnya, ada beberapa rentang jarak umur yang harus dihindari oleh para pasangan khususnya orang Tionghoa, yakni jarak 3, 6 atau 9 tahun. Jadi bagi kamu yang terpaut jarak umur dengan pasanganmu 3, 6 atau 9 tahun lebih baik dihindari karena hal tersebut bisa membuat hubunganmu tak akan lancar.
Nah itu dia beberapa mitos mengenai asmara dan jodoh yang dipercaya oleh bangsa Tiongkok dan keturunannya, apakah mitos-mitos tersebut maih berlaku sampai saat ini?