Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
7 Alat Musik Tradisional yang Terkenal Mistis di Dunia
10 Mei 2021 7:22 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musik senantiasa menghiasi dunia hiburan banyak kalangan manusia di seluruh penjuru dunia. Seiring berkembangnya zaman, para penggemar musik semakin beragam pula jenis dan alat musik pemandunya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari alat musik yang dipengaruhi teknologi hingga alat yang sederhana saja dan mengedepankan tradisional kearifan lokal. Alat-alat musik tersebut senantiasa memperindah lantunan musik di setiap genrenya masing-masing.
Khusus untuk alat tradisional, mungkin untuk saat ini semakin jarang ditemui penggunanya karena memang sedikit pula yang mengembangkannya dan mengajarkan ke generasi penerusnya. Selain karena dianggap kuno, ada juga mitos mengenai alat-alat musik tradisional yang menilai mistis.
Alat-alat musik tradisional tersebut dianggap merepresentasikan dari eksistensi para makhluk gaib, tak sedikit yang menganggap bahwa pengguna alat musik tradisional bisa membuat pengggunanya berkomunikasi dengan bangsa tak kasat mata.
Berikut 7 alat musik tradisional yang dianggap mistis di dunia.
1. Gamelan Jawa (Indonesia)
Sebelum kita menelisik alat musik negara lain, Indonesia punya segudang alat musik yang dianggap mistis dan horor. Salah satu alat musik yang akrab dengan instrumen horor adalah Gamelan Jawa.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang menganggap bahwa gamelan bukan sekedar alat musik tradisional, ia memiliki sebuah jiwa yang berkaitan dengan dunia makhluk gaib atau dengan salah satu sosok makhluk gaib.
Menurut mitos dan kabar yang belum tentu benar ini, banyak kesaksian masyarakat yang meyakini gamelan biasa dijadian alat ritual memanggil para lelembut di tanah Jawa. Selain itu, banyak juga kesaksian bunyi gamelan di tempat-tempat yang dianggap horor seperti hutan atau gunung tertentu.
2. Seruling (Indonesia)
Masih di Indonesia, alat musik tradisional yang juga dianggap horor adalah seruling bambu. Alat yang satu ini juga dianggap sebagai media pemanggil sebangsa gaib terutama seruling yang biasa digunakan pada acara-acara ritual atau atraksi yang menggunakan ilmu kebal.
ADVERTISEMENT
Seruling sendiri menjadi salah satu alat tiup tradisional yang hingga kini masih eksis, namun keberadaannya semakin hari semakin sedikit orang yang mahir menggunakannya.
3. Seruling Kematian (Mesir)
Seruling Kematian atau "Death Whistle" merupakan salah satu alat musik tradisional dari suku Aztec, Mesir yang dianggap amat sangat horor. Dari namanya saja kita mungkin sudah ketakutan, ditambah fungsi utama dari alat ini memang benar-benar menakutkan.
Alat ini memang diperuntukan untuk pengiring ritual adat kematian, tak heran kesan horor akan hadir ketika pekikan suara keluar dari alat yang berbentuk tengkorak ini. Namun, pada fungsi utama alat ini adalah sebagai pengingat bahwa kematian dalam kehidupan kita begitu dekat dan tak terduga.
Selain itu, alat ini juga sering digunakan ketika perang dan juga mengobati mereka yang terluka.
ADVERTISEMENT
4. Mbira (Zimbabwe)
Mbira adalah sebuah alat musik tradisional dari Zimbabwe negara bagian Afrika Selatan yang cara penggunaannya dengan ditekan. Meski bentuknya sangat unik, serta suara yang dihasilkannya sangat variatif dan indah namun mitos mistis sangat kental melekat pada alat ini.
Mbira diyakini sebagai alat musik yang biasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan roh leluhur. Oleh karena dianggap sangat sakral, ia hanya dalam ritual-ritual saja, termasuk pemanggilan roh-roh leluhur. Sehingga para peneliti barat pun menyebutnya “telephone to the spirits”.
Maksud dari ritual pemanggilan arwah pendahulu ini agar generasi yang sekarang bisa berkomunikasi dan bahkan meminta petunjuk. Selain itu, Mbira juga sering dikaitkan dengan praktik ilmu sihir yang biasa dilakukan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
5. Mouth Harp (Eropa)
Sebuah alat musik yang biasa di petik juga bisa digigit (Jaw Harp) merupakan sebuah alat musik tradisional bangsa Eropa pada kisaran abad ke 13. Lentingan suaranya yang sangat syahdu dan dinilai melankolis dianggap mampu menghipnotis penggunanya hanyut terbawa ke alam bawah sadar.
Pada kondisi ini, biasanya si pengguna bisa berkomunikasi dengan para makhluk astral. Namun, tidak semua pemainnya menyadari bahwa ia berkomunikasi dengan makhluk gaib, karena konon katanya para makhluk tersebut akan menyerupai manusia yang ada di sekitarnya.
Selain di Eropa, pengaruh kolonilaisme juga memperluas penggunaan alat instrumen ini di beberapa negara Asia seperti pada suku Mongolia. Orang Mongol meyakini alat ini bisa mengusir hantu dan roh jahat, oleh karena itu mereka biasanya menggunakan alat musik ini untuk mengobati seseorang yang kerasukan serta menyembuhkan penyakit.
ADVERTISEMENT
6. Ocarina (Amerika)
Sebuah alat musik yang bentuknya lonjong kerucut dengan lubang-lubang suara yang tertata rapi merupakan Ocarina alat musik khas masyarakat Amerika pada era Mesoamerican.
Alat musik ini biasa digunakan sebagai pengiring dalam acara-acara ritual. Menurut mitosnya, suara yang dihasilkan mampu membuat seseorang bisa berkomunikasi dengan Tuhan, mengumpulkan burung-burung dan berkicau bersahut-sahutan, bahkan lebih ekstrim dipercaya bisa memindahkan dimensi manusia ke suatu tempat yang misterius.
7. Didgeridoo (Australia)
Sebuah alat musik tradisional khas suku Aborigin yakni suku asli dari Australia Didgeridoo juga tak luput dari mitos mistisnya. Alat musik ini diyakini para penggunanya bisa memprediksi atau merubah cuaca yang akan datang.
Tak ada syarat khusus tentang waktu penggunaan Didgeridoo. Dulu, setiap saat orang-orang Aborigin bisa meniupnya, bahkan sepanjang hari. Penggunaan Didgeridoo merupakan sebuah bentuk syukur atas karunia dan rezeki yang diterima dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Di luar dari mitos-mitos yang tersebar mengenai mistisnya alat musik tradisional tersebut, alat musik tradisional sudah mewarnai khazanah dunia musik di setiap tempat. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk kita tetap melestarikan budaya baik dari leluhur kita.