Aji Gelap Sayuta, Ilmu Gertakan Melemahkan Mental Musuh

Ilustrasi marah, dok: pixabay

Menjaga hubungan baik dengan sesama memang terkadang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski dalam upayanya kita selalu berbuat baik, tidak semua orang menerima apa yang kita lakukan.

Oleh karena itu setiap orang pasti ada saja musuh yang tidak suka akan gelagat kita baik dalam keadaan susah apalagi saat senang. Ya memang tabiat musuh hadir dalam kehidupan kita adalah hanya untuk mengganggu dan menggoyahkan keyakinan kita dalam menjalani hidup.

Dalam kajian ilmu gaib, ada sejumlah ajian yang memang diperuntukkan untuk memusnahkan musuh di hadapan kita. Nama ajian tersebut adalah Aji Gelap, namun yang paling terkenal ampuh dan penyempurna dari seluruh ajian Gelap adalah Aji Gelap Sayuta.

Ilustrasi marah, dok: pixabay

Aji Gelap Sayuta yang dianggap kesempurnaan dari Ajian Gelap Ngampar dan Sewu, menurut tujuan dan fungsinya ajian ini memang memiliki fungsi yang sama yakni untuk menggertak musuh atau sering disebut juga ajian kewibawaan bedanya ilmu ini dinilai lebih komplit karena dilengkapi fitur ilmu kekebalan dan penambahan kekuatan pukulan.

Perihal kategori ilmu ini sebenarnya termasuk kategori ajian ilmu putih karena konon pada awalnya ajian ini sering digunakan para pejuang terdahulu untuk melawan penjajah. Namun semakin berkembangnya zaman, ajian ini sering disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan manusia.

Untuk menguasai ilmu ini, orang tersebut harus menguasai dan hafal betul secara fasih mantranya. Setelah fase awal dilalui, maka orang tersebut harus menjalani puasa mutih (hanya memakan nasi) selama 13 hari secara berturut turut.

Ilustrasi bertapa, dok: pixabay

Dalam proses puasa tersebut orang itu harus melatih kekuatannya dengan cara menggertak beberapa hewan seperti kerbau, kambing atau anjing supaya hewan tersebut menurut. Jika fase awal terpenuhi, maka orang itu harus mencoba ke level selanjutnya yakni manusia.

Tentu untuk mendapatkan ilmu ini tidak mudah, karena sesuai tujuan awal untuk melawan musuh (penjajah) ilmu ini biasanya dilatih langsung ketika berperang. Jika gagal, maka orang tersebut bisa-bisa meninggal dunia karena ditembak musuh.

Catatan penting ilmu ini bersifat halus, jadi tidak bisa digunakan untuk kesombongan dan tidak bisa dipamer-pamerkan kepada orang banyak.