Konten dari Pengguna

Anak Sering Sakit, Benarkah Keberatan Nama?

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
20 Juni 2020 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama. Dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama. Dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah anda mendengar tentang seorang anak yang sering sakit-sakitan karena keberatan nama? Dalam bahasa Jawa, biasanya lebih dikenal dengan kabotan jeneng. Masyarakat Jawa memang meyakini bahwa nama yang terlalu berat dapat meyebabkan seseorang sering sakit, kerap mengalami kenahasan, dan hidupnya sering dilanda derita.
ADVERTISEMENT
Kabotan jeneng atau keberatan nama merupakan keyakinan tentang nilai ontologis sebuah nama. Nilai ontologis itu dapat dilihat melalui kesesuaian antara karakter dan makna sebuah nama orang yang memikulnya. Selain itu, kabotan jeneng diyakini terjadi karena seseorang yang diberi nama tersebut tidak kuat memikul namanya, karena tidak cocok dengan perhitungan neptu.
Konon, ama yang tidak cocok dapat membuat anak menjadi sering sakit. Dok: pixabay
Banyak yang berpendapat, bahwa nama memiliki fungsi lebih dalam dari sekedar sebutan. Ada yang beranggapan bahwa nama merupakan kekuatan atau jiwa dari suatu benda hidup maupun benda mati. Tidak hanya sebagai identitas, nama juga dianggap memiliki kekuatan baginya.
Namun, seringkali realita tidak sesuai dengan apa yang sudah diharapkan. Nama yang diharapkan membawa k eberkahan, malah mendatangkan kenahasan bagi anak tersebut. Untuk mengatasi kondisi semacam itu, biasanya, orang tua akan mengubah nama yang dianggap tidak cocok bagi anak mereka.
Ilustrasi kebersamaan dalam keluarga kecil. Dpk: pixabay
Dalam prosesi pergantian nama, biasanya para orang tua di Jawa akan meminta bantuan tokoh sekitar yang dipercaya dekat dengan Tuhan. Mereka berharap, nama baru yang diberikan akan membawa keberkahan dan menjauhkan dari segala kenahasan. Tentunya hal tersebut yang akan diharapkan para orang tua bagi anaknya.
ADVERTISEMENT