Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Aspidochelone, Sosok di Balik Mitos Punggung Kura-Kura
5 November 2020 15:39 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi mitos kura-kura, dok: pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1604558171/dragons-523819_960_720_dpjyig.jpg)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah salah satu teori ada yang mengungkapkan bahwa sejatinya kita manusia sebenarnya hidup di permukaan tempurung seekor kura-kura raksasa. Teori ini sempat dianut di berbagai dataran wilayah Yunani, oleh karenanya pada masyarakat tersebut sempat melarang penggunaan api karena bisa ditenggelamkan oleh si kura-kura tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut mitosnya, sosok kura-kura raksasa tersebut sering disebut Aspidochelone yang berarti mahluk laut. Nama Aspidochelone diadaptasi dari kombinasi kata Yunani yakni aspis, yang berarti “asp” atau “perisai,” dan chelone - turtle.
Sesuai catatan sebuah teks kuno ajaran Kristen yang terdapat pada abad ke-2 M disusun dalam bahasa Yunani (penulisnya belum diketahui) Aspidochelone adalah makhluk laut yang sering digambarkan mirip dengan seekor penyu atau kura-kura raksasa.
Namun tidak sedikit juga yang meyakini mahluk ini adalah gabungan dari semua ras monster laut sehingga bentuknya tidak ada yang abadi, dan yang paling sering menampakkan diri ke hadapan manusia adalah sosok penyu, kura-kura, dan paus.
Semua sosok tersebut tampil sebagai jelmaan monster laut dengan penampilan yang sangat besar. Bahkan dalam beberapa kesaksian para pelaut mahluk mitologi tersebut bisa seukuran beberapa wilayah lautan.
ADVERTISEMENT
Sesuai catatan legenda yang muncul, banyak yang menyebutkan aspidochelone ini sering dikira tampilam pulau pada umumnya sehingga banyak para pelaut yang menepikan kapal mereka untuk sekedar istirahat.
Lalu setelah mereka istirahat dan menyalakan api untuk menghangatkan diri dan memasak, biasanya sosok mahluk tersebut akan menyelam ke laut untuk mendinginkan punggungnya sehingga semua kapal lengkap dengan semua orang tersbut ikut tenggelam.
Karena banyak cerita seperti itu menyebar, tak sedikit orang yang meyakini bahwa kehadiran aspidochelone merupakan tanda malapetaka akan datang. Bahkan pada abad pertengahan, sosok mahluk ini diyakini sebagai simbol dari alegori setan.
Yang memperkuat mitos ini adalah Isidorus dari Seville yang hidup pada abad ke-7 Masehi. Dalam bukunya Etymologiae, dia menggambarkan paus sebagai hewan besar dengan tubuh seukuran pegunungan.
Selain itu, sosok ini juga pernah ditampilkan dalam serial Avatar The Last Air Bender dan The Legend of Korra. Aspidochelone hadir sebagai sosok kura-kura raksasa pengendali salah satu elemen dan mampu memberikan dan menarik pengendalian elemen seseorang.
ADVERTISEMENT
Setelah melihat berbagai teori dari berbagai sumber yang Mbah baca, sempat terpikirkan apakah sosok aspidochelone ini juga yang menelan kapal nabi Yunus, karena mahluk ini juga sering dikaitkan dengan sosok paus seperti yang saya jelaskan di atas.
Bagaimana pendapat Sobat Dukun?.
Sumber : Kaskus