Begini Penjelasan Pakar Supranatural Soal Gangguan Gaib di Gunung Abbo

Eva saat memberikan keterangan ke Tim SAR dan wartawan. Foto: Dok. SULBAR KINI

Bau Arifah atau Eva (24) yang sempat hilang 4 hari 3 malam di Gunung Abbo, Lingkungan Panaikang, Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimutung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan akhirnya ditemukan pada hari Rabu kemarin (9/6/2021).

Kepada tim SAR dan awak media, Eva mengaku selama hilang itu ia mengalami gangguan makhluk gaib dan tak masuk di akal pikirannya. Salah satu kejadian aneh yang ia alami, ia merasa ada yang memindahkannya ketika tidur.

"Pas bangun, kayak lega sekali mi tenggorokanku, tetapi di gua berbeda ma (sudah lega tenggorokanku, tetapi sudah di gua berbeda)," tuturnya.

Bau Arifah atau Eva ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim pencari gabungan di Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. SULBAR KINI

Melihat fenomena ini, salah satu pakar supranatural asal Banten Putra Kayang memberikan komentar bahwa sebenarnya yang dialami oleh Eva bisa jadi memang betul karena gangguan makhluk astral.

Kepada Dukun Millenial, Putra menjelaskan Eva sebenarnya sudah diculik ke alam gaib secara singkat, pada saat diculik ke alam gaib itu secara tak sadar sebenarnya Eva melakukan banyak perjalanan ke banyak tempat sehingga hal tersebut membuat dirinya kehausan, padahal yang merasakan haus itu bukan dirinya namun ruhnya.

"Kalo saya liat sih ini orangnya udah diculik ke alam gaib, lalu ruhnya keluar dan melakukan perjalanan gaib, makannya dia kehausan dan setelah balik ke tubuh aslinya hilang rasa haus itu ya memang kan yang merasa haus bukan tubuhnya tapi ruhnya yang keluar itu," jelas Putra.

Polisi menemukan sandal Eva di lokasi terakhir dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Polres Maros

Putra juga memberikan pesan bahwa bagi siapa saja yang hendak berkegiatan di tempat asing apalagi hendak buang air hendaknya tidak merusak atau mengotori kondisi aslinya.

"Pesan saya sih untuk kita yang hendak berkegiatan di alam liar jika akan buang air hendaknya izin kepada penduduk asli di sana, semacam menghargai sesama dengan cara berdoa," tutup Putra.