Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Ilmu Rengkah Gunung Diyakini Mampu Menandingi Angling Dharma
28 Mei 2020 14:22 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Keberadaan ilmu gaib di Indonesia memang tidak bisa dihitung jumlahnya, karena selain banyaknya aliran bela diri juga banyak juga padepokan ilmu kebatinan yang ujungnya menghadirkan sebuah ajian ilmu gaib.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yakni ajian Rengkah Gunung yang diyakini mampu mengalahkan sosok Angling Dharma dalam kisahnya yang sempat dibuatkan series pada tahun 2000-an.
Bicara soal sejarah dan asal-usul ilmu ajian rengkah gunung, kita tidak akan lepas tokoh bernama Sudawirat pada zaman Prabu Angling Dharma. Konon katanya mantra ilmu ini sudah banyak bertebaran baik di padepokan maupun di berbagai situs.
Namun, keabsahan itu belum tentu bisa diamalkan tanpa adanya guru yang menunjukkan arah, jalan yang tepat. Sebab, ajian rengkah gunung sangat berbahaya, bisa membunuh dan mematikan manusia dengan luka bakar dalam yang sangat parah.
Ajian rengkah gunung berasal dari bahasa Jawa. Rengkah artinya adalah retak, remuk, atau dalam klasifikasi yang lebih luas bisa dimaknai terbelah.
ADVERTISEMENT
Gunung berarti tanah yang menjulang tinggi disebut juga gunung. Dilihat dari aspek bahasa, ajian rengkah gunung bisa berarti meretakkan gunung. Jika gunung saja bisa retak akibat pukulan ajian ini, bagaimana kalau dihantamkan kepada orang? Tentu langsung tewas, kecuali punya kanuragan lebih.
Seseorang yang memiliki ajian rengkah gunung biasanya mengambil jarak dari target sasaran musuh. Dia mengambil ancang-acang, mengatur napas, dan menghentakkan tangan di tanah.
Dalam waktu sekejap, sukma (bukan arwah atau roh) akan keluar menuju target sasaran. Telapak tangan sukma kemudian dipukulkan pada dada target atau musuh.
Seketika, musuh langsung meledak, luka dalam, keluar darah matang, dan gosong. Namun, sejumlah kalangan supranatural mengatakan, ajian rengkah gunung yang dikerahkan tidak membuat target meledak, tetapi tiba-tiba roboh, diam dan kaku, mengalami luka dalam yang hebat, remuk njero (dalam).
ADVERTISEMENT
Dikatakan jika seorang manusia yang terkena ajian rengka gunung biasanya melepuh pada bagian kulit, dada mengalami luka dalam yang sangat parah hingga gosong, dan mati dalam seketika.
Selain melawan manusia, bangsa jin juga bisa merasakan kedahsyatan ilmu ini namun karena makhluk gaib, biasanya hancur tapi tidak mati akan tetapi langsung mengaku kalah.
Ilmu rengkah gunung adalah ajian warisan leluhur Nusantara yang sangat berbahaya. Itu sebabnya, ilmu ini tidak bisa diturunkan ke sembarang orang, hanya untuk orang-orang baik. Kalau tidak, keberadaan ilmu itu bisa membahayakan.
Coba kamu bayangkan, seseorang bisa dibunuh dengan ajian rengkah gunung tanpa harus menyentuh sehingga tidak diketahui siapa pelakunya. Tidak ada barang buktinya, dan dianggap polisi tidak masuk akal. Jika ilmu itu bisa dimiliki setiap orang, tentu kasus pembunuhan kriminal yang menggunakan ajian itu bisa menggunakan sembarangan.
ADVERTISEMENT
Keterangan melalui sinetron Angling Dharma yang diproduksi Genta Buana Paramita, ilmu ini berasal dari tokoh antagonis bernama Durgandhini yang kemudian diwariskan kepada pendekar muda bernama Sudawirat.
Ajian rengkah gunung digunakan Sudawirat untuk menghancurkan lawannya. Kala itu, Sudawirat adalah pengikut Durgandhini yang merupakan musuh dari Prabu Angling Dharma, Raja dari Kerajaan Malwapati.
Banyak dari pendekar tangguh dan hebat yang menjadi korban keganasan ajian rengkah gunung. Namun tidak pada Sang Prabu. Dia bisa mengalahkan ilmu sakti milik Sudawirat dengan ilmu rogoh sukmo, artinya sukma keluar dan menangkal sukma Sudawirat saat berlari menuju tubuh lawan untuk melancarkan ajiannya.
Dalam film tersebut, Rengka Gunung sebetulnya berasal dari Dewa Wisnu yang disebut Nyi Dewi sebagai Romo Pangeran. Namun, ilmu jahat itu tidak lagi diturunkan kepada siapapun, termasuk kepada Maha Sura atau muridnya, Suliwa. Ilmu rengkah gunung hanya bisa dilawan dengan rengkah gunung pula. Namun, Romo Pangeran akhirnya memberi tahu bila ada penangkal dari ajian jahat tersebut, yaitu Aji Pancasona.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kalangan spiritual mengatakan, sejarah ajian rengkah gunung berasal dari Prabu Angling Dharma. Hanya saja, ilmu itu tidak pernah digunakan untuk mengalahkan musuh, tetapi digunakan untuk menghancurkan bangsa jin, makhluk lelembut yang jahat.