Konten dari Pengguna

Kampung Rambutan

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
14 Januari 2018 22:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kejadian ini gue alami sekitar tahun 2004. Pada saat itu tante gue baru aja pindah ke sebuah rumah di daerah Bogor, sedangkan rumah gue sendiri di daerah Taman Mini, Jakarta Timur. Karena baru pindah dan suaminya sedang keluar kota, gue setiap hari harus ke bogor untuk membantu tante. Gue berangkat pukul 8 pagi dan baru pulang jam 8 malem. Pada hari ke-4, gue pulang terlalu malem.
Kampung Rambutan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: NEWS JATIASIH And More..!)
ADVERTISEMENT
Gue naik bus dari Terminal Baranangsiang sekitar jam 8 malem, setelah menaiki bis gue pun tertidur. Selang beberapa menit, tiba-tiba laju bis menjadi pelan. Gue bangun dan mencari tau apa yang terjadi. Ternyata di tengah jalan ada kecelakaan, sebuah mobil menabrak pembatas jalan hingga ringsek dan menyebabkan kemacetan. Setelah mengetahui itu, gue pun kembali tidur.
Tidak lama saat gue terbangun lagi, gue kaget, tiba-tiba ada seorang pria paruh baya duduk di sebelah gue. Gue bertanya dalam hati, “Sejak kapan ya dia duduk di situ? Kok gue bisa nggak tau?”
“Ah, mungkin gue terlalu pulas tertidur jadi nggak tau,” pikir gue sederhana.
Sekitar pukul setengah sebelas gue tiba di Terminal Kampung Rambutan. Gue berdiri dan bersiap mau turun, tetapi bapak-bapak di sebelah gue belum juga berdiri. Dengan sopan gue pun bilang kalo gue mau turun, Si Bapak pun berdiri dan berniat turun.
ADVERTISEMENT
Saat Bapak itu berdiri, gue kayak mencium bau aneh. Seperti bau apek bercampur anyir, tetapi gue nggak ambil pusing. Saat gue turun dari bis, gue udah nggak lihat Bapak itu lagi. Karena sudah malam, terminal sedikit sepi. Gue pun berjalan ke luar terminal mencari angkutan umum.
Ketika mau keluar, gue melewati sebuah taman kecil. Sebenernya sih biasa aja, tetapi gue melihat sosok Bapak tadi sedang duduk di bawah pohon. Tatapannya kosong, mukanya juga terlihat membiru di bawah cahaya bulan. Saat gue lewat, Bapak itu melihat ke arah gue. Dengan refleks gue pun tersenyum sambil menundukkan kepala.
Tiba-tiba saja jantung gue berdebar kencang. Dari belakang Bapak itu muncul makhluk tinggi besar hitam dan berbulu. Mata mahluk itu berwarna merah, dan ada tanduk melingkar seperti tanduk domba di kepalanya.
ADVERTISEMENT
Seketika itu langkah gue terhenti. Gue berniat ngasih tahu Bapak itu bahwa ada makhluk besar di belakangnya, tetapi begitu gue lihat ke arah Bapak itu, ternyata sebelah wajahnya sudah hancur dan mengucurkan darah. Kemeja Bapak itu juga sekarang kotor dan sobek-sobek.
Gue pun semakin gemetaran! Pengen teriak tapi leher gue kayak dicekik! Belum habis ketakutan gue, tiba-tiba aja makhluk besar dan berkuku panjang itu menggengam rambut Bapak itu. Kemudian mahluk itu menarik kepala Bapak itu hingga putus. Anehnya Bapak itu masih hidup. Makhluk hitam itu menarik tubuh Bapak naik ke atas pohon dan menghilang.
Seketika itu juga gue lari cari pertolongan, dan langsung pulang naik taksi. Keesokan harinya, ketika gue baca koran, ternyata kecelakaan yang gue temui semalam dimuat. Gue kaget sampai lemes, foto korban kecelakaan itu adalah Bapak yang gue lihat semalem. Di mobilnya yang ringsek itu, juga ditemukan banyak keris dan benda mistis lainnya. Dari yang gue baca di koran itu, katanya si korban adalah pencari pesugihan. Sampai sekarang gue masih inget banget kejadian itu, setelah itu gue nggak pernah berani pulang malam kalo dari rumah tante gue.
ADVERTISEMENT