Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Hantu Hikiko-san, Bangkit Setelah Kerap Dibully
25 Juni 2021 19:40 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:06 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan Bullying atau perundungan kepada seseorang memang bisa berdampak sangat buruk kepada kesehatan fisik dan mental korban perundungan, oleh karena itu banyak negara yang menentang aktifitas perundungan ini termasuk Jepang sebagai negara maju.
ADVERTISEMENT
Penentangan kegiatan perundungan di Jepang sudah dilakukan sejak lama karena di sana meyakini betul bahwa perundungan bisa sangat berakibat fatal kepada individu baik fisik maupun mental. Nah, salah satu latar belakang kegiatan pemberantasan perundungan ini sering dikaitkan dengan sosok hantu korban Bullying yakni Hikiko-san.
Hikiko-san ini diyakini oleh masyarakat Jepang adalah sosok hantu perempuan yang menginspirasi para aktivis kemanusiaan agar meniadakan perundungan di dunia terutama di Jepang. Karena, Hikiko-san ini adalah perwujudan dari para korban bullying yang gentayangan dan membalaskan dendamnya kepada banyak manusia.
Mengenai keberadaan dari hantu Hikiko-san ini diyakini memiliki dua versi cerita, yakni pada versi pertama mengatakan bahwa hantu Hikiko-san tercipta karena dahulu semasa ia masih hidup menjadi manusia, ia kerap dibully sehingga ia putus asa dan bunuh diri lalu gentayangan balas dendam kepada para pembullynya.
ADVERTISEMENT
Pada versi ini, latar belakang kenapa Hikiko-san dibully adalah karena bentuk wajahnya yang hancur dan tak berbentuk. Hancurnya bentuk muka Hikiko-san juga diyakini akibat penyiksaan yang sangat kejam yang dilakukan kedua orang tuanya.
Lalu pada versi kedua menjelaskan bahwa, seorang Hikiko yang sering dibully sebenarnya memiliki jiwa yang tangguh dan bisa menenangkan diri ketika tersudutkan. Meski tak mendapatkan dukungan dari keluarganya, ternyata Hikiko-san memiliki kucing peliharaan yang bisa mengobati luka yang ada di hatinya bahkan bisa menghiburnya.
Pada versi ini menjelaskan bahwa, ketegaran dari Hikiko-san ini membuat para pelaku bullying itu muak dan naik pitam hingga para pembully yang masih menjadi kawan Hikiko itu menculik kucing peliharaannya dan mengikatnya di sebuah mobil guru yang ada di sekolahan Hikiko.
ADVERTISEMENT
Hikiko yang mendapatkan surat peringatan dari kawanannya itu kaget dan langsung menuju parkiran, dan betapa lebih kagetnya dia bahwa kucing kesayangannya sudah tergantung di belakang mobil gurunya.
Lalu sang guru yang tak mengetahui bahwa ada kucing tergantung di mobilnya itu mulai mengemudikannya perlahan yang membuat Hikiko melompat memegangi dan memeluk sang kucing.
Aksi dari Hikiko itu berhasil membuat sang kucing selamat, namun nahas nyawa Hikiko sendiri malah tak terselamatkan dan mati mengenaskan dengan wajah yang hancur karena terseret beberapa meter oleh mobil gurunya.
Pada versi ini mengatakan bahwa dua hari setelah kematian Hikiko, para teman yang membullynya itu ditemukan mati mengenaskan dengan wajah yang hancur dan bau yang menyengat. Sosok Hikiko-san sendiri sering digambarkan sebagai seorang gadis yang mengenakan gaun putih dengan rambut panjang.
ADVERTISEMENT