Kisah Kampung Sinjang Moyang di Situ Gede yang Hilang Secara Misterius

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi danau angker, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi danau angker, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Tanah Nusantara memang selalu menyimpan misteri yang tanpa dijaga sekalipun akan sulit terpecahkan secara akal pikiran manusia. Kendati dianggap tak masuk akal, beberapa kisah misteri, legenda maupun mitos kerap kali semakin eksis tanpa termakan usia, seperti kisah mengenai misteri kampung yang hilang di Situ Gede, Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Waduk Situ Gede berada di kelurahan Lingga Jaya, Kecamatan Mangku Bumi dan merupakan salah satu objek wisata andalan Kota Tasikmalaya. Konon, wisata Situ Gede terkenal sebagai objek wisata bangsawan pada masa kolonial Belanda.
Danau yang memiliki luas sekitar 47 hektare tersebut memiliki kedalaman yang bervariasi antara 1-6 meter. Salah satu daya tarik dari objek wisata Situ Gede adalah adanya sebuah pulau yang berada di tengah-tengah danau tersebut. Konon di pulau tersebut terdapat sebuah makam yakni makam Prabu Dilaya seorang tokoh penguasa pada masa silam dan menjadi legenda bagi masyarakat Sunda.
Ilustrasi makam, dok: pixabay
Hingga kini makam Prabu Dilaya masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar Situ Gede. Namun, dibalik itu semua, ternyata ada sebuah mitos masyarakat yang sangat fenomenal yakni tentang keberadaan kampung yang hilang. Kampung tersebut diberi nama Sinjang Moyang yang berada di Situ Gede namun masih menjadi misteri soal titik koordinat sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Situ Gede sendiri diyakini muncul akibat letusan dari Gunung Panca Wayahna, sama seperti kampung Sinjang Moyang, keberadaan gunung ini juga masih menjadi misteri hingga saat ini.
Keberadaan dari kampung misterius ini sering dikaitkan oleh masyarakat sebagai markas bagi para koruptor pada masa kekuasaan kerajaan Tarumanegara. Oleh karena itu, banyak kerajaan pada masa itu sebut saja kerajaan Galuh dan sekitar Tasikmalaya sangat membenci para penduduk dari Kampung Sinjang Moyang yang dicurigai melindungi keberadaan para koruptor bagi setiap kerajaan.
Ilustrasi danau angker, dok: pixabay
Buah dari kebencian para kerajaan tersebut memuncak dengan adanya pembantaian para penduduk Sinjang Moyang. Alasan kenapa para koruptor berbondong-bondong bersembunyi di kampung Sinjang moyang ini belum diketahui secara pasti. Namun, beredar cerita bahwa para warga di sana sangat kooperatif dalam menutupi kesalahan seseorang, hal ini juga yang menjadi penyebutan Sinjang Moyang, karena kata tersebut berarti kasus yang ditutupi atau kisah Sinjang Moyang ini merupakan sebuah aib bagi keturunan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Akibat dari beredarnya mitos kampung Sinjang Moyang yang menghilang secara tenggelam, banyak masyarakat yang mengaitkan bahwa terdapat banyak harta di dasar Danau Situ gede ini. Semua peninggalan harta tersebut sudah pasti berasal dari para koruptor kerajaan yang pada saat itu diyakini membawa banyak jenis emas dan barang berharga lainnya.
Suasana kampung, dok: pixabay
Selain soal mitos kampung yang hilang, di Situ Gede juga terdapat mitos mengenai ikan mas raksasa penunggu Danau. Belum diketahui secara pasti kebenaran mengenai sosok ikan misterius ini, yang jelas masyarakat selalu menghimbau agar para pengunjung senantiasa menjaga tutur kata dan perbuatannya jika sedang berada di kawasan Situ Gede ini.