Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Mistis Goa Selarong Diyakini Jadi Persembunyian Gaib
16 Agustus 2020 20:51 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam masa perjuangan melawan para penjajah, banyak dari bangsa kita menggunakan tempat-tempat yang sangat rahasia agar strategi dan rencana perang tidak terendus oleh musuh. Selain bangunan yang terasingkan, konon goa juga menjadi sasaran para pejuang bangsa untuk bersembunyi dari kejaran musuh.
ADVERTISEMENT
Seperti peninggalan sejarah Goa Selarong yang berlokasi di Kabupaten Bantul, tepatnya di Dusun Kembangputihan, Pajangan, Bantul, Jogja. Hingga saat ini tempat bersejarah tersebut dijadikan wisata edukasi karena mengandung nilai-nilai sejarah perjuangan.
Sejarah paling terkenal di tempat ini ialah mengenai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Namun, banyak juga yang meyakini bahwa para pasukan dari Indonesia tersebut bersembunyi melalui sebuah pintu gaib sehingga para pasukan musuh tidak bisa menemukannya.
Karena Goa Selarong secara kasat mata memang buntu, namun bagi Diponegoro dan para pengikutnya, Goa Selarong merupakan pintu gaib untuk masuk menuju ke dalam perut bukit kapur tersebut.
Menurut mitos, itulah sebabnya yang membuat mengapa Pangeran Diponegoro dan pasukan setianya akan sangat sulit ditangkap dan sama sekali tidak pernah tersentuh atau sekalipun terlihat oleh mata pasukan Belanda, jika sedang bersembunyi di Goa Selarong ini.
ADVERTISEMENT
Walaupun pasukan Belanda telah sampai di kompleks tersebut, namun pasukan kompeni tetap saja tidak dapat melihat bahwa sebenarnya terdapat ratusan pasukan Diponegoro bersembunyi di dalam Goa Selarong. Pasukan kompeni hanya berputar-putar di lokasi dan hanya bisa melihat gunungan batu cadas yang tak berpenghuni.
Tak heran jika kemudian untuk memancing seorang Diponegoro agar mau keluar dari Goa Selarong, kompeni Belanda melalui Jendral De Kock harus melakukan politik adu domba dengan cara mengajak berunding Diponegoro di Magelang pada sekitar tahun 1830, untuk kemudian menangkap dan mengasingkannya ke Makasar, Sulawesi Selatan hingga akhir hayatnya di tahun 1855.
Mitos soal kompleks Goa Selarong dengan pintu goa gaibnya yang bernama Goa Selarong ini memang sudah tersohor bagi telinga masyarakat Jawa hingga saat ini. Kompleks ini pun terbilang wingit alias angker, pada malam-malam tertentu seperti malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon, terkadang dari dalam perut Goa Selarong terdengar lantunan gending-gending Jawa yang sedang ditabuh. Ada suaranya, namun tidak ada wujudnya.
ADVERTISEMENT
Konon diyakini, pada kedua hari tersebut para gaib sedang berkumpul di tempat-temat keramat, termasuk di Goa Selarong ini. Pada saat itulah, dari malam hari sampai subuh tebaran aroma seperti dupa dan kemenyan pasti sangat jelas menyeruak dari Goa Selarong ini.
Selain itu, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan di Goa Selarong ini, yaitu meminta pesugihan atau meminta nomor togel. Karena jika dilakukan niscaya akan terjadi malapetaka yang besar bagi lingkungan tersebut.
Bencana tersebut bisa langsung terjadi di tempat itu juga, seperti misalnya terpeleset atau terjatuh dari tebing hingga berakibat kematian. Kalaupun tidak di tempat tersebut, di lain tempat bencana itu pasti akan menghampiri.
Sumber: Kaskus