Konten dari Pengguna

Mereka yang Tak Kasat Mata (Part 1)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
15 April 2020 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makhluk astral Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makhluk astral Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Namaku Libna, putri bungsu dari 2 bersaudara. Aku terlahir seperti telah dianugerahi oleh Tuhan untuk bisa melihat mereka yang kalian anggap tiada, iya, aku sudah biasa melihat mereka yang tak kasat mata, hantu.
ADVERTISEMENT
(Tok… tok.. tok) terdengar pintu kamarku diketuk.
“Siapa?” tanyaku.
(Tok… tok..) masih terdengar pintu dan tidak menyaut.
Aku beranjak bangkit dari ranjang dan perlahan berjalan ke arah pintu, “siapa?” Tanyaku kembali
Tetapi tetap saja tidak ada suara sautan.
(Kreekkk..) pintu kamar kubuka perlahan.
“DOOOORRRRRR” tiba-tiba kakakku mengagetkanku dari balik pintu.
“Ya allah, kak gak lucu tau!!!” bentakku marah bercampur kesal.
“Hahahahaha… Kenapa kamu kagett ya? haha lagian bangun lagi kamu tau sekarang sudah mau magrib, gadis pamali kalo tidur saat magrib. Hu!” omel kakakku
“Iya, ya oke maaf sekarang aku mandi habis tadi aku tuh capek banget,” jawabku sewot
Hmm, ya aku memang tertidur siang tadi akibat kelelahan melamar kerja. sejak lulus sma 3 bulan lalu aku mencoba mencari kerja dengan Ridho. Dia adalah kekasihku yang selalu menemaniku sampai saat ini. Dia saat ini masih kuliah semester 3, di jurusan arsitek, kami sudah menjalani hubungan 2 tahun. Sikapnya sangat dewasa sedangkan aku yang manja merasa sangat nyaman di dekat dia.
ADVERTISEMENT
3 Hari kemudian
Ilustrasi, Dok: pixabay
“Iya benar ini saya sendiri dengan Libna, oh.. benarkah.. oke makasih pak, iya pak. oke besok saya bisa. Iya pak terimakasih..” kututup ponselku.
“Alhamdulillah!!! aku diterima kerja, horeee...” aku lompat-lompat kegirangan di atas kasur, saking senangnya.. degg “tapi tunggu itu siapa diatas lemari?” aku melihat sekilas tadi ada seorang duduk di atas lemari kamarku saat aku melompat-lompat tadi. “astagfirullah ini siang bolong loh apa lagi ya aku lihat, aduh…” dengan perasaan yang tak karuan akupun mencoba perlahan menoleh kembali ke arah lemari yang posisinya ada di belakang badanku.
Dan ternyata…
“HAAAAAAAA!!!” Aku menjerit kaget, histeris, teriak sejadi jadinya ternyata benar, yang duduk itu adalah tamu yang tidak diundang, kuntilanak duduk di atas lemari dengan kaki yang berayun-ayun dengan santainya… lalu hilang sekejap mata.
ADVERTISEMENT
Sudah terbiasa aku begini, sudah sering lihat tapi masih kaget ketika melihat mereka yang tak kasat mata. Namanya juga hantu, kalau datang kadang tiba-tiba, kadang sekilas lewat. Ada yang biasa saja ada pula yang menampakkan wajah yang menyeramkan.
Oh iya, aku mau bercerita sewaktu aku masih kecil, ibuku saat itu sedang duduk di sebuah kursi taman, karena kami kelelahan waktu itu, sehabis perjalanan dari pasar. Tempat duduknya itu terlihat usang tak terurus, ibuku duduk dan menyuruhku duduk di sampingnya tapi aku tidak mau, waktu itu aku masih SMP umurku sekitar 15 tahun.
“Libna.. sini duduk samping mama”. ajak ibuku
“Tidak mau! Ada orang lain di sebelah mama” ucapku
Saat itu aku melihat ada seorang ibu hamil duduk di samping ibuku itu, dia meringis kesakitan dan berwajah sangat pucat, bibir biru,
ADVERTISEMENT
“Kenapa kamu gak mau duduk samping mama?”
Aku jelaskan ke ibu kalau ada ibu hamil kasihan kondisinya seperti butuh pertolongan. Mendengar hal itu dari mulutku ibu langsung menarikku dan beranjak pergi dari situ. Karena kenyataannya ibuku tidak melihat seorangpun di situ.
Ilustrasi Wanita Depresi, Dok: pixabay
Ibuku pernah stress menghadapi kelainan pada diriku ini, aku dianggap sakit jiwa oleh tetangga dan saudaraku karena sering ngomong sendiri, tiba-tiba nangis tanpa sebab kadang tertawa terbahak-bahak sendiri tanpa teman di sampingku. Saat itu, aku selalu diejek anak gila. Tapi aku menyadari karena mereka tidak tau yang sebenarnya, mereka tidak mengerti apa yang aku lakukan dengan teman teman aku bocah-bocah dari alam lain, merekalah yang menemaniku waktu itu.
Lalu ibuku memutuskan untuk mengobatiku ke ustaz dan dibawa ke orang pintar yang mengerti dengan hal mistis seperti ini.
ADVERTISEMENT
Sewaktu Libur kelulusan SMP aku diajak ke tempat nenek untuk berobat dan setelah diobati aku sudah agak tenang dengan gangguan gaib yang selalu mengganggu, dan tidak separah dulu.
Aku senang bisa pulang kampung disana, pemandangan sangat asri, indah, suasana sejuk, dengan hamparan sawah dan pepohonan yang rindang pokoknya aku senang.
“Libna.. mandi di kali yuk!” ajak si Tasya temanku di kampung
“Iya aku mau!”
Suasana di kali itu tampak ramai. Banyak anak-anak sedang mandi, ibu-ibu sedang mencuci pakaiannya dan tunggu...
Aku melihat sesosok buaya yang juga ikut mandi. “Para ibu di sebelah utara kok sangat aneh?!” benakku bertanya.
Astaga mereka para buaya tetapi berbadan manusia.
(Bersambung).