Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Meski Jadi Destinasi Bunuh Diri, Hutan Aokigahara Tetap Ramai Dikunjungi
26 Maret 2021 19:38 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hutan pada umumnya akan selalu memberikan kesan nuansa alam yang sangat alami dan mampu merubah kondisi mental seseorang seperti memberikan ketenangan dan kedamaian pikiran. Namun, siapa sangka ternyata tidak semua hutan memberikan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa hutan tidak memberikan ketenangan, justru ada hutan yang memberikan ketakutan dan meneror setiap jiwa manusia bagi siapa saja yang memasuki hutan tersebut.
Seperti salah satu hutan di Jepang yang justru terkenal karena menjadi destinasi untuk memutus kehidupan alias bunuh diri banyak orang. Hutan yang disebut Aokigahara ini memang sudah tidak diragukan lagi keangkerannya karena sudah banyak nyawa manusia yang meninggal di sana.
Tidak seperti hutan pada umumnya yang suasana alamnya memberikan ketenangan, Hutan Aokigahara ini justru menjadi destinasi untuk bunuh diri para warga Jepang karena dinilai lokasinya yang rimbun dan tenang jauh dari pemukiman.
Hampir semua pohon-pohon di sini tumbuh subur, bahkan di area seluas 30 hektare tersebut konon matahari juga tidak dapat menembus suasana hutan itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hutan Aokigahara juga memiliki dua gua, yakni Gua Es dan Gua Angin. Meskipun dikenal sebagai hutan yang rimbun, anehnya hutan ini hampir tidak terdapat satwa yang tinggal di sana, konon katanya sih karena keangkerannya.
Banyaknya korban jiwa yang sengaja melayang di hutan ini, membuat Aokigahara terkesan menjadi hutan yang sangat angker. Konon katanya banyak sekali gangguan mahluk ghaib di area ini.
Beberapa saksi menyatakan sering terlihat penampakan para arwah yang mondar-mandir di wilayah hutan seolah ingin pulang namun tidak bisa. Selain itu, gangguan suara juga sering terdengar seperti sebuah teriakan atau panggilan seolah meminta pertolongan dari yang mendengarnya.
Meskipun kabar soal hutan nomor 1 jadi destinasi bunuh diri ini menyebar cepat, tak membuat Aokigahara ditinggalkan oleh orang-orang dan masih banyak orang yang sekedar melihat dari pinggiran hutan saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah Jepang juga memberikan sebuah himbauan berupa notifikasi tulisan agar tidak bunuh diri di hutan tersebut, mungkin hal tersebut adalah bentuk kepedulian negara kepada warganya mengingat tingkat depresi di Jepang memang tinggi.