Misteri Bendungan Pamarayan: Sosok Nyai Penjaga yang Menyeramkan (Part 1)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
21 November 2020 19:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bendungan, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendungan, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Tenang dan mencekam mungkin kesan ini yang hadir ketika kita mengunjungi sebuah bendungan di daerah Pamarayan, Kabupaten Serang Banten karena menurut mitosnya bendungan yang dibangun sejak era kolonial Belanda itu menyimpan misteri yang hingga kini masih menjadi kisah yang sangat horor.
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat sekitar asli Pamarayan yang beranggapan bahwa di area Bendung tersebut terdapat banyak mahluk tak kasat mata yang sewaktu-waktu meminta wadal atau tumbal terutama jika ada orang asing yang hadir di Bendungan ini.
Oleh karena itu warga Pamarayan tak aneh lagi jika ada laporan mengenai mitos a hingga z. Selain itu, kasus-kasus kematian di sekitaran sungai Cujung ini juga kerap dikaitkan dengan sosok ratu sekaligus penunggu asli Bendungan yakni Nyai Mujibah
Ilustrasi nenek tua, dok: pixabay
Sosok Nyai Mujibah ini dikatakan merupakan sosok yang merajai seluruh mahluk gaib termasuk jenis siluman yang berada di sekitaran sungai Ciujung dan Bendungan tersebut. Nyai Mujibah digambarkan sebagai sosok perempuan tua yang jahat dan kejam apabila ada manusia yang merusak wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Jika pada suatu waktu ada yang hendak merusak atau hanya sekedar mengganggu kawasan ini, biasanya Nyai Mujibah akan meneror dan mengejarnya hingga si manusia itu tidak tenang menjalani kehidupannya.
Nyai Mujibah juga konon katanya memiliki dua putra berjenis siluman buaya yang setia melayaninya, yakni Koneng dan Buntung. Kedua siluman ini diyakini sama-sama membahayakan karena mereka berdua inilah yang biasa menjadi dalang eksekusi dari para korban terseret arus ataupun korban tenggelam.
Masyarakat Pamarayan juga masih mempercayai sosok Nyai Mujibah sering meminta wadal atau tumbal manusia oleh karena itu biasanya Nyai ini menyuruh para bawahannya untuk berburu sehingga hal ini juga yang membuat para orang tua di Pamarayan mewanti-wanti agar selalu berhati-hati bagi siapa saja yang memasuki area ini.
Ilustrasi siluman buaya, dok: pixabay
Dahulu sosok Nyai Mujibah ini memang dikenal sebagai putra asli Pamarayan sehingga tak aneh dirinya begitu leluasa bergerak ke sana ke mari bagaikan tuan rumah. Namun semakin ke sini banyak yang menilai kelakuan Nyai ini malah sering membahayakan orang baik tamu maupun warga asli Pamarayan.
ADVERTISEMENT
Sesekali juga biasanya datang orang untuk melakukan mediasi ke area ini untuk menanyakan asal muasal bagaimana Nyai Mujibah dan Bendungan Pamarayan terbentuk. Saya pun pernah melakukan ekpedisi ke daerah yang terkenal angker ini.
Kebanyakan yang melakukan proses komunikasi gaib soal Bendungan Pamarayan biasanya tidak disambut secara baik, malah akan diusir oleh banyak mahluk di sana entah memang mereka off the record atau memang enggan menerima perkembangan zaman.
Selain sosok Nyai Mujibah, hingga kini Bendungan Pamarayan masih menyimpan banyak kisah misteri lainnya terutama berkaitan dengan kolonial Belanda serta sosok darat yang sering mengganggu warga setempat.
Pada tahun 2018, saya dan rekan yang lain berekspedisi menggali informasi bagaimana proses pembentukan Bendungan tersebut bisa jadi dan kokoh hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Aku Yoyo, merupakan pemuda asli Tangerang yang kebetulan sedang mengadu nasib juga sebagai mahasiswa tingkat akhir di Ibu Kota Banten, Kota Serang kami sering menyebutnya.
"Yo hari ini lo survey ke lokasi shooting kita yah, ke Bendungan Pamarayan," pinta Budi selaku creative dari sebuah konten horor di stasiun radio swasta di Serang.
"Siap bang, nanti gue sore ini berangkat kelarin kuliah dulu paling jam 3 an cabut," jawabku yang saat itu kami sedang makan siang bareng di kampus.
Bersambung...