Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Misteri Lampor, Keranda Terbang yang Gegerkan Warga
22 Juli 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, kata Lampor mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen, khususnya di TikTok. Hal ini bermula dari viralnya sebuah video di TikTok tentang keranda terbang yang dipercaya sebagai lampor.
ADVERTISEMENT
Akun pengguna TikTok @bang_jo26 membagikan sebuah video singkat yang menampilkan suasana suatu desa di Malang. Dalam video tersebut, akun itu melingkari sebuah benda yang diduga sebagai penampakan keranda terbang.
Mengenai fenomena tersebut, jauh sebelum saat ini, mitos mengenai lampor atau teror keranda mayat memang sudah hadir sejak zaman dahulu kala.
Mitos ini kebanyakan hadir di masyarakat Jawa dan sekitarnya yang meyakini bahwa teror keranda mayat tersebut hadir karena gangguan jin yang memanfaatkan keranda mayat untuk memangsa manusia yang berkeliaran pada malam hari.
Meski dinilai tak masuk akal, namun tak sedikit warga yang mempercayai mengenai mitos ini. Bahkan pada beberapa sumber menyatakan bahwa sosok lampor ini merupakan jelmaan dari para pasukan Nyi Blorong yang mencari tumbal pesugihan karena biasanya lampor datang beriringan dengan angin kencang dari Laut Selatan.
Dalam upaya mencegah teror lampor, biasanya para warga akan memukul kentongan dengan kencang dan berulang agar lampor tidak berkeliaran di sekitar kampung mereka.
ADVERTISEMENT
Selain mitos mengenai lampor, sosok hantu menyerupai keranda mayat juga hadir di tempat berbeda dengan sebutan berbeda. Selain sebutan lampor ada juga Kromoleo dari Jawa Tengah yang mirip lampor, meneror masyarakat dan konon katanya menculik bahkan dibunuh.
Meski keberadaan keranda mayat kerap kali dikaitkan dengan mitos mistis, akan tetapi kita sebagai manusia tidak serta merta harus takut dan meyakini soal mitos itu, cukup dijadikan kajian dan warisan budaya lokal saja.