Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Misteri Pulo Majeti (Bagian 1)
16 Agustus 2017 20:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penduduk kerajaan Pulo Majeti konon semuanya bertransformasi menjadi ‘lelembut’ dengan seketika. Ada apa?
Cagar Budaya Pulo Majeti (Foto: wisatakotabanjar.com)
ADVERTISEMENT
Beberapa jam menuju hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-72, gue akan menceritakan sebuah misteri yang asli asal Indonesia banget. Cerita ini akan memaparkan tentang misteri Pulo Majeti yang konon dulu pernah diduduki oleh sebuah kerajaan yang tiba-tiba lenyap seketika. Cerita ini menyimpan sisi unik karena, berbeda dari cerita-cerita mistis biasanya dimana yang dapat ber-‘transformasi’ adalah mereka yang astral menuju non-astral, penduduk kerajaan Pulo Majeti konon semuanya bertransformasi menjadi ‘lelembut’ dengan seketika.
Pulo Majeti terletak di lingkungan kecamatan ‘Siluman Baru’, kelurahan Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat. Di dalamnya terdapat sebuah situs kebudayaan yang berupa bangunan semacam makam tiga undakan. Situs ini juga dijadikan oleh warga setempat sebagai tempat ‘pesugihan’. Situs tersebut terletak di tengah-tengah sebuah rawa yang luas yang disebut rawa Onom. Kendati sebagian besar dari rawa itu telah difungsikan sebaga area pesawahan, tanda-tanda rawanya masih dapat terlihat karena luasnya yang konon mecapai 947 hektar.
ADVERTISEMENT
Al kisah di tahah Jawa yang subur (di area Priangan Timur) berdiri sebuah kerajaan yang makmur. Kerajaan itu bernama kerajaan Galuh. Kerajaan itu dipimpin oleh sebuah dinasti yang mewariskan tampuk kekuasaan tertingginya pada silsilah keluarga kerajaan. Kala itu, tampuk kekuasaan tertinggi Galuh diemban oleh Prabu Raksabuana, seorang raja yang arif dan bijaksana. Berkat kebijaksanaannya, kerajaan Galuh berkembang menjadi sangat maju, khususnya dalam masalah perekonomian. Tentu dalam memajukan kerajaan Galuh, Prabu Raksabuana tidak sendiri, ia khususnya dibantu oleh seorang patih terampil yang bernama Ki Selang Kuning. Atas kecerdasan dan kesetiaan Ki Selang Putih, sang Prabu pun menyayanginya dan sangat mempercayainya. Hingga pada suatu saat sang Prabu menugaskan Ki Selang Kuning untuk membangun sebuah area baru yang liar.
ADVERTISEMENT
Sang Prabu menugaskan Ki Selang Kuning untuk membangun sebuah daerah di area milik kerajaan Galuh yang belum terurus. Area itulah yang dinamakan Pulo Majeti. Konon area itu merupakan area perhutanan tak berpenghuni dan masih liar, yang dilingkupi perawaan seluas 947 hektar. Menerima tugas tersebut dari Sang Prabi, Ki Selang pun dengan taat menyanggupi titah sang Prabu. Maka berangkatlah Ki Selang beserta sejumlah prajurit ke Pulo Majeti.
Di Pulo Majeti, Ki Selang segera memerintahkan anak buahnya untuk bekerja membuka hutan dan membangun sebuah wilayah lengkap dengan istana kepatihan dan rumah-rumah penduduk. Waktu demi waktu terus bergulir, area perawaan yang semula liar pun kini makin terawat. Kini area itu menjadi sebuah area yang dipenuhi penduduk, tidak lupa pertanian dan perkebunan juga berkembang sama baiknya. Hingga berakhirlah area itu menjadi area kependudukan yang tidak pernah kekurangan sangan dan pangan. Sukses dengan misinya, Ki Selang segera mempersiapkan ‘hasil bumi’ untuk dikirimkan sebagai upeti pada Sang Prabu. Bersama dengan upeti itu Ki Selang hendak menginformasikan kesuksesannya dan mengucapkan rasa terimakasihnya pada Sang Prabu.
ADVERTISEMENT
Bersambung....................