Mitos Ajag, Siluman Penghisap Darah yang Menyerupai Anjing

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 15:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siluman, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siluman, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan manusia kerap kali dihiasi dengan berbagai macam cerita, mulai dari cerita sedih, seram hingga takhayul atau mitos. Berbagai macam cerita yang terus berkembang di masyarakat biasanya dipengaruhi oleh imajinasi manusia itu sendiri dalam membuat cerita.
ADVERTISEMENT
Termasuk di Indonesia, berbabagai macam kisah cerita rakyat juga termasuk cerita horor sangat banyak bertebaran. Tak sedikit dari kisah-kisah tersebut diyakini dan dijadikan peraturan daerahnya masing-masing.
Seperti pada kisah mitos mengenai keberadaan Ajag atau anjing hutan di beberapa daerah di Indonesia. Kisah tentang Ajag hingga saat ini hampir terdapat di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ilustrasi anjing hutan, dok: pixabay
Menurut mitos yang berkembang, sosok Ajag ini sering dikaitkan dengan anjing hutan yang memiliki kekuatan magis alias siluman yang biasa beraksi dengan cara berkoloni dan berburu mangsa untuk dihisap darahnya.
Secara ilmu sains, keberadaan ajag atau ajak ini dianggap normal dan memang sudah ada sejak dahulu kala. Ajag sendiri memiliki nama ilmiah Cuon alpinus, termasuk spesies Cuon alpinus; Pallas, 1811 dengan famili Canidae dan masih kerabat serigala.
ADVERTISEMENT
Meski sudah terdapat informasi secara ilmiah, ajag di Indonesia seringkali dikaitkan dengan sosok siluman anjing yang memangsa para hewan ternak ataupun manusia dengan cara menghisap darah. Dalam sekali beraksi, ajag biasanya bisa membunuh satu kandang hewan ternak.
Ilustrasi hewan ternak, dok: pixabay
Menurut versi kisah mitos tentang ajag ini, masyarakat memiliki ciri-ciri antara ajag asli dengan ajag siluman. Jika ajag asli, biasanya para hewan ternak akan diseret ke hutan untuk dimakan juga dagingnya bersama koloninya. Akan tetapi, jika hewan ternak yang dubunuh hanya dihisap darahnya, masyarakat menganggap itu adalah perbuatan siluman.
Seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah di daearah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada akhir tahun 2020 lalu yang digegerkan dengan temuan hewan ternak warganya mati mengenaskan dengan kondisi leher robek dan darah berceceran di tanah, para warga pun langsung meyakini bahwa ada teror siluman ajag.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini memang mitos mengenai ajag masih menjadi perdebatan, antara hewan buas atau makhluk gaib penunggu hutan. Bagaimana menurut Sobat Dukun?