Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Mitos Antu Banyu, Legenda Urban Sungai Musi
16 April 2020 16:27 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain kaya akan hutan tropisnya, Indonesia juga terkenal dengan beberapa sungainya yang panjang dan luas. Beberapa di antaranya bahkan menjadi sebuah ikon di daerah tersebut seperti salah satunya sungai Musi di Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Selain terkenal dengan transportasinya, sungai Musi juga ternyata memiliki cerita rakyat yang sudah lama melegenda, yakni adanya sosok Antu Banyu atau hantu penghuni sungai.
Antu Banyu ini menjadi momok yang menakutkan bagi warga yqng hidup di sepanjang Sungai Musi. Bukan hanya bagi anak-anak, namun juga orang dewasa. Bila seseorang tertangkap oleh Antu Banyu konon katanya dia tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
ADVERTISEMENT
Menurut kisahnya, Antu Banyu akan membawa tubuh korban ke dasar sungai lalu di sana dia akan menghisap sumsum tulang belakangnya. Dua hari kemudian jasad korban akan ditemukan di tempat yang sama dengan tempat awal korban masuk ke air. Pada jasadnya akan ditemukan lubang bekas isapan Antu Banyu, titik di mana Antu Banyu mengisap sumsum tulang belakang.
Asal Mula
Mengenai asal muasal Antu Banyu sendiri terdapat dua versi. Pertama, kisah mengenai putra mahkota kerajaan yang menderita bau badan dengan putri dari negara seberang. Pangeran Ini badannya berbau amis yang kuat sekali sehingga banyak yang menjauhi dan enggan menikah dengannya.
Sampai ada seorang raja yang bersedia menikahkan putrinya dengan pangeran amis. Namun, ketika pernikahan akan berlangsung, kedua mempelai diarak keliling berdua di dalam sebuah tenda.
ADVERTISEMENT
Hanya dalam waktu setengah hari, si putri yang merasa tidak tahan dengan bau badan pangeran lalu nekat menceburkan diri ke dalam sungai dan tenggelam. Putri inilah yang menjadi Antu Banyu.
Sementara dalam versi lain, ada seorang perempuan muda yang sangat menyukai air pasang. Bila air sedang tinggi dia akan diam-diam berenang sehingga membuat marah orang tuanya. Akhirnya setelah kesabaran itu habis sementara si anak tetap saja berenang di air pasang maka si orang tua lalu mengutuk anak perempuan mereka menjadi ‘Antu Banyu’.
Antu Banyu dipercaya kerap menampilkan diri, terutama di perahu-perahu yang tertambat di sungai Musi dan jembatan kayu dari rumah rakit ke permukaan air. Ciri-ciri suatu tempat telah didatangi oleh Antu Banyu adalah munculnya cairan lendir misterius.
Tanda Antu Banyu Hadir
ADVERTISEMENT
Ciri lain kedatangan Antu Banyu adalah pada saat air pasang sedang mengalir, muncullah pusaran air. Pusaran itulah yang disebut sebagai istananya Antu Banyu. Beberapa orang yang mengaku telah pernah melihat, Antu Banyu bentuknya seperti manusia yang bercampur dengan Siamang atau monyet kecil. Mulutnya monyong dengan bulu panjang nan tebal menghiasi seluruh badan.
Sampai kini, tidak sedikit orang yang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada.
Demikian pembahasan soal cerita legenda urban tentang Antu Banyu, selain di sungai Musi banyak lagi kisah tentang hantu penunggu air di berbagai daerah di Nusantara.