Konten dari Pengguna

Mitos Di Balik Lagu ‘Resah’ Payung Teduh (Bagian 1)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
25 September 2017 5:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, ternyata cikal-bakal dari lagu yang sangat romantis ini berasal dari sebuah kejadian yang menyeramkan.
Mitos Di Balik Lagu ‘Resah’ Payung Teduh (Bagian 1)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gantung Diri (Foto: bali.tribunnews.com)
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang senang mendengar lagu-lagu dari band-band indie, pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan sebuah band bernama ‘Payung Teduh’. Band yang muncul dalam genre pop-semi keroncong itu memang menggebrak dunia musik indie. Lagu-lagunya yang selalu berisi lirik-lirik romantis dan bikin teduh, serta suara merdu vokalisnya yang mendayu-dayu, ditambah alunan musiknya yang syahdu, membuat lagu-lagu mereka selalu laku di pasaran. Apalagi oleh mereka para pasangan yang sedang dimabuk asmara.
Belum lama ini, Payung teduh merilis lagu mereka yang berjudul ‘Akad’. Sejalan dengan populernya lagu itu (jujur kemanapun gue menginjak kaki di bumi pertiwi ini, selalu ada saja orang yang memutar lagu ‘Akad’ ), hadir pula banyak kritik-kritik yang cenderung menghakimi dari para penikmat musik Payung Teduh. Bagaimana tidak?! Konsep musik yang disuguhkan Payung Teduh pada lagu ‘Akad’ memang sangat berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Kendati ciri khas suara vokalisnya yang mendayu-dayu masih tetap ada, tapi nuansa musiknya benar-benar berubah. Dari pop-semi keroncong, ke nuansa jazz. Beda banget kan?
ADVERTISEMENT
Alih-alih membahas pro-kontra dari lagu ‘Akad’, gue justru akan berbagi informasi tentang lagu lainnya yaitu lagu ‘Resah’. Ada apa dengan lagu ‘Resah’? Ternyata, di balik romantisme dan kesyahduan lagu itu, tersimpan sebuah kisah mengerikan yang menjadi inspirasi dari pembutan lagu tersebut. Asal-usul adanya mitos mengerikan dalam lagu ‘Resah’ , konon bermula saat salah satu personil Payung Teduh bernama Aziz Kariko (alias Comi) yang juga merupakan seorang dosen menceritakan makna dari lirik lagu ‘Resah’ kepada para mahasiswanya.
Sebagaimana dilansir oleh hype.idntimes.com, cerita bermula ketika Comi dan teman-temannya sedang ber-hiking. Comi dkk memang sering melakukan kegiatan hiking dan pendakian gunung. Saat sedang mendaki, tiba-tiba Comi dihampiri oleh salah satu temannya. Kepada Comi, temannya itu menceritakan bahwa ia sedang dirundung masalah asmara. Konon temannya tersebut bercerita kepada Comi bahwa ia masih tidak bisa melepaskan sosok kekasihnya yang meninggal beberapa waktu lalu. Comi pun merasa empati dan akhirnya memutuskan untuk terus mendengar curhatan hati temannya itu selama pendakian. Namun, dalam perjalanan, ternyata teman Comi tiba-tiba menghilang.
ADVERTISEMENT
Comi dkk memutuskan untuk mencari temannya yang hilang itu, namun hasilnya nihil. Mereka pun memutuskan untuk menunggu di pos. Setelah beberapa lama, temannya tak kunjung kembali. Akhirnya ia dkk memutuskan untuk mencari lagi temannya yang hilang itu. Sampai akhirnya temannya itu ditemukan. Ada rasa lega dalam hati Comi dkk, kendati rasa getir dan sedih mendalam yang justru lebih menguasai mereka. Bagaimana tidak?! Temannya yang sempat hilang itu kini benar-benar ‘menghilang’. Ia ditemukan mati gantung diri di sebuah pohon. Nyawanya telah tiada, menyisakan secarik kertas berisi puisi milknya yang tergeletak di tanah.
Dari secarik kertas itulah, isi puisinya yang kemudian menjadi inspirasi sekaligus cikal bakal dari lirik dalam lagu ‘Resah’ milik Payung Teduh. Bagaimana mungkin? Bukankah lirik lagunya justru benar-benar romantis? Mari kita cek satu-satu.
ADVERTISEMENT
Bersambung........