Mitos Kunang-Kunang sebagai Hewan Mistis

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
11 Juni 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Alam senantiasa memberikan keindahan yang tak terduga, mulai dari pepohonan, cuaca bahkan para hewan unik yang selalu bisa memberikan ketenteraman jiwa lewat khas alamnya.
ADVERTISEMENT
Seperti salah satu kemampuan hewan yang bisa memberikan keindahan pada alam, hewan tersebut adalah kunang-kunang. Ya kunang-kunang kerap kali hadir ke permukaan pandangan manusia menambah kesan estetis natural yang diberikan oleh alam untuk memanjakan mata manusia.
Sebagai hewan jenis serangga yang indah dengan sinar alami yang terdapat pada sayapnya, tidak sedikit orang yang takjub dan kagum akan serangga yang satu ini.
Ilustrasi kuku, dok: pixabay
Namum di balik keindahannya, kunang-kunang kerap kali dikaitkan dengan mitos yang sangat mengerikan. Kunang – kunang sering disebut sebagai kuku orang mati atau jelmaan iblis, meskipun buntuknya terlihat jelas sebagai serangga tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mempercayai hal ini.
Mitos yang berkembang soal kunang-kunang membuat tak sedikit orang ketakutan dan tak segan menghindari, mengusir bahkan membunuh hewan cantik ini karena ketakutannya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini belum diketahui secara pasti dari mana asal muasal mitos yang menjelaskan bahwa kunang-kunang terlahir dari kuku orang mati. Dilihat dari sudut pandang mana pun sebenarnya mitos ini sangat tidak rasional.
Ilustrasi, dok: pixabay
Menurut kajian dari saya, sebenarnya mitos ini diperuntukan kepada para anak-anak kecil yang sering bermain hingga larut malam, karena dahulu kunang-kunang sering muncul pada malam hari, para orang tua akhirnya mengkambing hitamkan si kunang-kunang sebagai alat meankut-nakuti anak mereka supaya tidak bermain malam.
Seiring berkembangnya zaman, diketahui bahwa keberadaan dari kunang-kunang semakin langka dan berkurang. Selain karena faktor geografis dan iklim yang tak karuan, sepertinya mitos soal kunang-kunang juga sedikit banyaknya telah menyumbang beberapa kematian pada hewan imut ini.
ADVERTISEMENT
Selain beberapa faktor itu, kunang-kunang juga dinilai sebagai serangga yang tidak bisa memiliki usia panjang, rata-rata usianya paling lama hanya 2 bulan saja, tragis memang.