news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nyanyian Burung Kedasih Pertanda Kematian, Benarkah?

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
28 Maret 2020 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Burung Kedasih, Dok: kacer.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Burung Kedasih, Dok: kacer.co.id
ADVERTISEMENT
Burung Kedasih atau yang biasa disebut Emprit Gantil oleh masyarakat Jawa kerap dijuluki sebagai burung pencabut nyawa. Burung Kedasih yang memiliki nama latin Cuculus Merulinus ini memiliki suara yang menakutkan dengan nada monoton yang khas. Kabarnya, suara dari burung ini pertanda akan datangnya kematian, datangnya malapetaka, atau mengabarkan akan adanya orang yang sakit.
ADVERTISEMENT
Suara dari burung Kedasih kerap dianggap mengganggu bagi para pecinta burung kicau. Pasalnya, burung kicau yang telah merekam nyanyian burung Kedasih akan mengalami penurunan kualitas. Sehingga harga jual burung kicau tersebut akan jatuh di pasaran.
Burung Camar Terbang Berkoloni, Dok: pixabay
Tak seperti burung lainya yang hidup secara berkoloni, burung Kedasih akan hidup menyendiri. Bila datang masa perkawinan, burung betina akan bernyanyi dengan suara khas. Suara inilah yang kerap ditakuti masyarakat karena sering dikaitkan dengan tanda kematian. Padahal nyanyian tersebut berguna untuk menarik perhatian sang jantan. Pasca perkawinan, Kedasih betina akan mencari sarang burung lain yang lebih kecil untuk menitipkan telurnya.
Anak dari burung Kedasih ini akan dirawat oleh burung lain. Induk dari burung lain itu tak menyadari akan kehadiran burung Kedasih, karena ukuran Kedasih dan anak burung itu relatif sama. Lambat laun, ukuran anak Kedasih akan lebih besar dari anak burung jenis lain. Ketika induk burung lain mencari makan, saat itulah Kedasih akan membunuh semua anak burung jenis lain tanpa ampun.
ADVERTISEMENT
Ingat, induk burung Kedasih tidak akan pernah membuat sarang dengan pasangannya. Induk tersebut akan menitipkannya di sarang burung lain agar telurnya dierami. Kemudian, bila sarang yang ia titipi terdapat telur dari jenis burung lainnya, maka burung Kedasih akan merusaknya dan membiarkan telurnya sendiri tetap utuh. Setelah telurnya dierami oleh burung lain, burung Kedasih betina akan mencari pasangan untuk bertelur lagi, dan demikian seterusnya.
Nah, itulah dia bahasan mengenai burung Kedasih. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian.