Konten dari Pengguna

Pesan Terakhir Juru Kunci Semeru Sebelum Wafat di Tahun 2007

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
8 Desember 2021 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Semeru, Dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Semeru, Dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru menjadi primadona bagi banyak pecinta alam di Nusantara bahkan mancanegara. Namun, pada awal Desember 2021 Gunung ini mulai menunjukkan aktifitasnya yang seolah memberikan pesan kepada kita bahwa Semeru masih aktif layaknya gunung berapi lainnya.
ADVERTISEMENT
Selayaknya gunung pada umumnya, kita tahu di Indonesia biasanya setiap gunung maka akan ada sosok juru kunci yang dituakan oleh masyarakat setempat, tak terkecuali Gunung Semeru ini. Juru kunci Semeru sering disebut Mbah Dipo.
Sosok Mbah Dipo dikenal oleh banyak masyarakat setempat sebagai seorang yang lemah lembut namun tegas terhadap aturan lokal. Oleh karena itu, tentu saja masyarakat menaruh hormat kepada sosok Mbah Dipo ini.
Ilustrasi kakek, dok: Pixabay
Hampir separuh hidupnya, Mbah Dipo dikasikan menjadi juru kunci Semeru, yakni sejak muda hingga wafat.
Diketahui bahwa Mbah Dipo ini wafat pada tahun 2007 lantaran mengidap penyakit. Konon katanya, semasa sakit ini Mbah Dipo enggan diperiksa ke rumah sakit lantaran ia tahu bahwa penyakitnya tak akan terdeteksi oleh medis.
ADVERTISEMENT
Mbah Dipo yang dikenal erat dengan Semeru tersebut diyakini oleh masyarakat setempat bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada Gunung Semeru. Mulai dari cuaca bahkan erupsi yang akan terjadi.
Ada sebuah pesan misterius yang disampaikan oleh Mbah Dipo sebelum menemui waktunya wafat, di mana ia pernah berpesan bahwa "Semeru tak akan erupsi, jikapun terjadi, sebaiknya warga jangan berlari ke arah Gunung Sawur namun larilah ke arah Sungai,".
Ranu Kumbolo di Semeru, Dok: Pixabay
Belum jelas mengapa Mbah Dipo berpesan seperti itu, namun sebagai manusia kita patut menghormati warisan budaya yang sudah ada dan percaya akan adanya garis ketentuan dari yang maha kuasa dengan usaha semampu kita.
Sepeninggalan Mbah Dipo ini, konon estafet juru kunci dilanjutkan oleh sang istri yakni Mbah Suparti.
ADVERTISEMENT