Pesugihan Mbah Jenggot Selalu Meminta Keperawanan Wanita

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
10 September 2020 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kakek tua, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kakek tua, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Selain terkenal keanekaragaman suku dan budayanya, di Indonesia juga banyak terdapat jenis hantu mulai dari hantu anak kecil hingga kisah hantu orang tua seperti mitos yang terdapat di Jawa bahwa ada kisah hantu Mbah Jenggot.
ADVERTISEMENT
Kisah Mbah Jenggot ini lumayan terkenal di dataran tanah Jawa yang terkenal sebagai sosok hantu kakek tua yang sering dijadikan partner manusia untuk praktik pesugihan.
Ilustrasi jenggot panjang, dok: pixabay
Mirip seperti peliharaan genderuwo yang bisa diberikan perintah, Mbah Jenggot ini juga konon katanya sering mencuri harta yang nantinya akan diberikan ke si majikan.
Selain itu, peran si Mbah Jenggot ini biasanya memberikan tambahan aura positif kepada majikannya (mirip seperti susuk) agar senantiasa siapa saja yang melihat si tuan ini terpengaruh dan terpesona sehingga akan menuruti perkataan si tuan ini apa pun permintaannya.
Dalam perawatannya dikatakan bahwa Mbah Jenggot akan meminta sebuah imbalan untuk bisa bersetubuh dengan para gadis yang masih perawan, sehingga si majikan harus menyediakan 1 perempuan yang masih ting-ting setiap bulan purnama terjadi.
ADVERTISEMENT
Menurut mitosnya, sosok si Mbah Jenggot ini selain memiliki tampilan kakek tua, ciri khasnya adalah ia memiliki jenggot yang sangat panjang bahkan bisa sampai ke perut dan melebihinya.
Ilustrasi bulan purnama, dok: pixabay
Kendati demikian, sosok Mbah Jenggot sangat tidak kaitannya dengan kisah santri Sunan Kalijaga yah karena ini berbeda jauh. Jika Mbah Jenggot muridnya Sunan Kalijaga merupakan asli manusia, nah jika Mbah Jenggot pesugihan ini termasuk golongan sebangsa jin yang menyesatkan jalan hidup manusia.
Kisah di atas tidak patut untuk ditiru karena sangat bertentangan dengan nilai-nilai serta peran manusia yang sejatinya meyakini hasil dari semua jerih payahnya.
Sumber : Kaskus