Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Rajam Tak Mampu 'Membunuhnya'
13 Februari 2017 20:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rajam: entah sekarang masih atau udah nggak. (Foto: id.aliexpress.com)
Barangkali kita sama-sama tau, dalam Syariat Islam, konon, pasangan yang melakukan dosa zinah akan dihukum rajam. Dan barangkali kita sama-sama tau, begitu kuatnya pengaruh Islam di Aceh sampai-sampai masih ada daerah-daerah di sana yang mengamalkan hukum tersebut. Pada kenyataannya, entah sampai sekarang masih atau tidak. Tapi ada yang kita gak tau: apa yang terjadi sama korban-korban rajam?
ADVERTISEMENT
Jadi senior gue di kampus aslinya Aceh. Doi pas SMA pernah wawancara ibu-ibu tua gitu di sana. Usut punya usut, ibu-ibu ini pernah punya anak perempuan. Mati dirajam, karena ketangkep basah pegangan tangan, tanpa kerudung, sama pacarnya. Senior gue, sebut aja Ikhsan, berusaha ngorek dari si ibu gimana budaya rajam di kampungnya. Yang dia dapet malah sesuatu yang lebih mengerikan.
Di jalan, anaknya masih suka nangis… entah sekarang. (Foto: illawarramercury.com.au)
Si ibu-ibu ini cerita betapa dia dendam dan sedih atas kematian anak perempuannya. Ibarat cuaca, mata si ibu berkilat-kilat gitu kata si Ikhsan pas cerita. Setelah ketangkep basah, anak perempuannya dan pacar dia itu langsung dibawa ke jalan dan dirajam, kata si ibu dikompor-komporin sama anaknya lurah di sana. Pas pak ustad dateng dan ngelerai, yang laki-laki masih selamat, anaknya udah gak siuman. Pasangan ini langsung diusir dari kampungnya. Yang laki-laki pergi, entah sekarang di mana. Yang perempuan, udah terlambat. Udah gak ketolong.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, konon, arwahnya jadi gentayangan di kampung, gak mau pergi. Di jalan itu suka kedengeran suara perempuan nangis. Dan anaknya lurah itu, kata si ibu, akhirnya mati gak jelas, mengenaskan (gak dijelasin mengenaskannya gimana. Ikhsan juga gak berani nanya-nanya soal itu). Warga nuduh si ibu make santet ke anaknya lurah dengan modus dendam. Diusir lah juga si ibu. Tapi anak perempuannya, konon nih ya, konon, masih netep di sana.
Anaknya lurah mati mengenaskan, mungkin ‘dibales’ oleh anaknya ibu…? (Foto: magazine.hot.net.il)
Warga-warga bilang kalau mati berdosa, hukumannya bakal gentayangan. Si ibu cuma bisa wallahualam. Kenyataannya dia gak pernah liat anaknya. Yang doi yakin, kalau mengganggu, ya bales ganggu. Masih ada dendam. Ada yang belum selesai. Menurut doi itu yang bikin anaknya gentayangan, entah masih atau nggak.
ADVERTISEMENT