Sky Burial, Tradisi Pemakaman Paling Ekstrem di Dunia

Pemakaman Sky Burial, dok: flickr

Berpisah dengan anggota keluarga, kerabat atau teman karena kematian itu tentu sangat menyedihkan. Berbagai upaya akan dilakukan untuk menghormati orang yang meninggal sebelum dimakamkan, baik melalui aneka tradisi, ritual dan budaya masing-masing di setiap daerah.

Terdapat suatu budaya pemakaman yang sangat mengerikan di pegunungan Himalaya, prosesi ini biasa disebut "Sky Burial". Keadaan alam yang ekstrem membuat para penduduk beradaptasi memproses jasad jenazah. Para jenazah tidak memungkinkan untuk dikubur karena tidak ada bakteri pengurai di sana. Tidak adanya kayu juga membatasi penduduk di sana untuk melakukan kremasi.

Burung pemakan bangkai, dok: pixabay

Tradisi pemakaman "Sky Burial" memang dirasa kurang manusiawi, karena para jenazah akan dijadikan santapan bagi burung-burung besar. Sebagian besar masyarakat Tibet dan Mongolia beragama Buddha Vajrayana, mereka percaya dengan perpindahan roh atau reinkarnasi. Maka dari itu, mereka beranggapan jasad manusia tidak perlu dipertahankan.

Proses pemakaman dimulai saat pagi hari sebelum fajar. Para Lama (pemuka agama) akan memanjatkan doa di sekitaran jenazah sambil membakar kemenyan. Setelah itu, jenazah dimandikan hingga bersih dan rambut di sekujur tubuh dicukur hingga tak tersisa. Barulah jenazah dibalut dengan sehelai kain putih dengan posisi tengkurap.

Jenazah akan dipisah-pisah menggunakan kapak, dok: pixabay

Jenazah dibawa ke atas bukit dan dilepas pakaiannya. Puncak gunung juga dipercaya sebagai jalan masuk menuju nirwana. Selanjutnya proses mutilasi pun dimulai oleh Rogyapas (Orang yang memisahkan anggota tubuh). Setelah tulang, organ, dan daging jenazah terpisah barulah para jenazah diberikan kepada burung pemakan bangkai.

Kurang lebih seperti itulah tradisi pemakaman Sky Burial. Semoga dapat menambah informasi bagi Sobat Dukun sekalian.