Konten dari Pengguna

Suara Kor Misterius di Kantor Kepatihan Yogyakarta

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
14 September 2017 18:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bikin wisatamu jadi lebih merinding dengan mengunjungi tempat ini.
Suara Kor Misterius di Kantor Kepatihan Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kepatihan Yogyakarta (Foto: foursquare.com)
ADVERTISEMENT
Yogyakarta memang terkenal akan keindahan tempat-tempatnya. Tingginya nilai sejarah yang dikandungnya serta keindahan panorama alamnya menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia. Tak heran, Yogyakarta selalu dipenuhi oleh banyak turis. Entah itu turis lokal maupun turis dari mancanegara sekalipun. Salah satu tempat destinasi wisata kebudayaan yang unik dan terkenal di Yogyakarta adalah bangunan keraton Yogyakarta. Namun, siapa sangka, bangunan itu tidak hanya terkenal akan nilai kesejarahannya saja, ia pun juga sesak oleh cerita-cerita mistis tentangnya.
Cerita mistis tentang keraton Yogya sudah menjadi rahasia umum, oleh karena itu sudah tidak mengherankan lagi. Satu lainnya yang mungkin kurang umum gosip mistisnya yaitu Kompleks Kepatihan Yogyakata. Layaknya tempat-tempat tua lainnya, kompleks itu juga menyimpan gosip mistisnya tersendiri. Kompleks Kepatihan Yogyakarta memiliki luas sekitar 3.973 m2. Ia merupakan kantor Gubernur DIY yang juga sebelumnya digunakan sebagai kantor dan tempat tinggal Pepatih Dalem KPH Haryo Danurejo VIII saat masa penjajahan oleh Belanda dulu.
ADVERTISEMENT
Pernah terjadi suatu kejadian misterius pada tahun 2015 di kantor itu. Kejadian itu dialami oleh seseorang bernama M Resya Firmansyah, seorang pekerja yang ditugaskan di Kantor Gubernur DIY. Sebagaimana dilansir oleh jogja.tribunnews.com, pada suatu sore,Firman sedang terjebk hujan saat sedang makan di kantin kepatihan Yogyakarta. Ia yang saat itu tidak membawa jas hujan dan membawa banyak barang elektronik memutuskan untuk berteduh di kantin itu. Ia pun juga memutuskan untuk menuntaskan laporan kerjanya di situ.
Pada pukul 16.00, seluruh pedagan di kantin kepatihan sudah mulai berkemas. Firman pun memutuskan untuk berpindah tempat untuk melanjutkan laporan kerjanya. Firman mula-mula menulis laporannya ddi depan Sekretariat Wakil Gubernur DIY, yang terletak di sealah Timur Bangsal Kepatian. Ia pun terus melanjutkan laporannya hingga petang menjelang.
ADVERTISEMENT
Seusai sembahyang, ia melanjutkan pekerjaannya di Gedung Pracimosono. Tak terasa baterai laptopnya telah habis, dan karena ia hujan masih terus mengguyur dan pekerjaannya pun belum selesai, ia berpindah tempat ke Bangsal Kepatihan. Sekitar pukul 18.20, Firman telah selesai mengerjakan laporannya, namun hujan masih belum reda. Ia pun memutuskan untuk tetap berada disitu menunggu hujan reda. Pada pukul 18.30, tiba-tiba Firman mengalami suatu kejadian misterius.
Firman mendengar suara paduan kor yang menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Awalnya, Firman cuek saja, ia masih sibuk bermain media sosial. Lama kelamaan, ia mulai merasa ngeri juga. Sebab saat itu, Bangsal Kepatihan tidak didiami siapapun selain dirinya. Firman mulai menyadari keganjilan suara itu. Firman pun memutuskan untuk bertanya pada staf Humas Pemda DIY (Karno) terkait suara-suara itu. Karno menjawab bahwa hal itu sudah biasa, malah ia sering mendengar suara-suara misterius yang tak jelas asalnya dari mana. Ia sering mendengar suara mesin tik, suara orang mandi, dan bahkan suara orang yang sedang memanggil nama-nama.
ADVERTISEMENT