Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tali Pocong Bayi: Kematian Rohim (Tamat)
22 Februari 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sang guru selalu menasehatinya dan memintanya untuk bermeditasi agar hatinya tenang, dengan perlahan rasa amarahnya menghilang.
ADVERTISEMENT
Setelah keadaan hati dan jiwanya Somad tenang, sang guru menjawab semua pertanyaan yang ada di hati Somad.
Somad hanya bisa terdiam dan menangis ketika mendengar semua penjelasan dari sang guru. Karena ternyata apa yang dicurigai olehnya memang sebuah kenyataan yang harus dia hadapi.
Somad berencana untuk pulang ke rumahnya, dia memantapkan hatinya.
Somad ingin mengembalikan ayahnya ke jalan yang benar...
Hari sudah gelap, Somad berdiri di bawah pohon di ujung jalan, dia melihat rumahnya dari kejauhan. Dengan hati yang mantap dia melangkahkan kakinya akan tetapi dia melihat seseorang berjalan keluar dari rumahnya, Somad melihat punggung yang tidak asing baginya.
Somad mengikutinya dengan hati-hati dari belakang.
Somad mengikuti sosok tersebut dan terdiam mematung sejenak, Somad mengangkat kepalanya dan membaca papan yang berada di atasnya.
ADVERTISEMENT
[Cerita Ini Diadaptasi dari Twitter/TTenguk]
...... PEMAKAMAN UMUM ......
Somad memejamkan matanya dan menghela nafas kemudian melanjutkan langkahnya.
Somad mendengar suara seperti hantaman benda ke tanah dengan perlahan dia menghampiri sumber suara tersebut dan bersembunyi di balik pohon asem yang besar.
Somad memperhatikan laki-laki tersebut sedang membongkar makam yang masih basah.
Itu adalah makam baru terlihat dari kuburan bunga segar yang berada di sekelilingnya dan tanahnya pun masih merah basah.
Somad masih memperhatikan sampai ketika laki-laki tersebut memasukan sesuatu ke dalam kantung berwarna hitam, sekilas dia melihat seperti kain putih.
Setelah laki-laki itu menaruh kantung berwarna hitam ke dalam sakunya, laki-laki itu naik ke atas dan merapihkan kuburan tersebut.
Betapa kagetnya ketika dia melihat tulisan yang berada pada batu Nisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Lahir 19 maret 1963
Wafat 19 maret 1963
Bayi ......
Tanpa sadar air matanya membasahi pipi, Somad menangis.
Kakinya yang kokoh berdiri kuat menopang badannya tiba tiba lemas tak berdaya membuat lututnya jatuh menghantam tanah.
Dia terduduk di tanah basah memandangi kuburan yang sudah berantakan di depannya.
Somad tersentak kaget ketika merasakan angin berhembus seperti menabrak badannya.
Angin itu membuatnya sadar dari kesedihan dan dia kembali berdiri.
Somad mencari jejak laki laki tersebut di dalam kegelapan malam. Somad mengikuti jejak tanah merah basah yang ada di setapak jalan dan berhenti di ujung jalan.
Somad melihat di sekeliling, terdapat banyak sekali pohon tinggi menjulang seperti di hutan, dia kembali melihat ke satu titik cahaya yang ada di dalam rimbunan pohon, terlihat laki-laki itu berdiri menemui orang tua dengan pakaian serba hitam tapi Somad tidak bisa melihat raut wajah laki-laki tersebut.
ADVERTISEMENT
Wajahnya seperti tersamarkan membuatnya sedikit kebingungan.
Setelah itu, laki-laki tersebut pergi menuju ke sebuah rumah, Somad mengikutinya hingga laki-laki itu berdiri di belakang rumah tersebut dan berjongkok.
Beberapa menit kemudian laki-laki tersebut berdiri dan pergi. Pergi melangkah menuju arah rumahnya memasuki rumah Somad
Yaaaa ...... itu adalah ayah nya somad !!!!!
Melihat hal tersebut Somad hanya mengelus dada dan beristigfar dia tak menyangka bahwa sang ayah masih melakukan hal tersebut, menggunakan penglaris tali pocong bayi untuk menjual tanah.
Somad berusaha menyadarkan sang ayah bahwa hal tersebut adalah sesat dan tidak berkah akan tetapi sang ayah tidak mau mendengarkan dan marah kepada semua orang yang mengingatkan, membuat sang ayah murka dan mengusir semua orang yang bertentangan dengannya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir hayatnya ayah Somad sendirian tanpa ada yang mengetahui penyebab kematiannya. Rohim ditemukan oleh warga yang mencium bau tak sedap ketika melintas di depan rumah dengan pagar tinggi. Pak Pak Pak dengan mayat yang sudah berlendir dan bau sekali.
Menurut informasi, biasanya Rohim menumbalkan bayi untuk penglaris dilakukan ketika bayi masih berada di dalam kandungan sang ibu.
Kehamilan harus sudah masuk usia kandungan 8 bulan atau akan segera melahirkan. Pelaku harus mencari tau nama, tanggal lahir, serta nama ayah dari wanita yang sedang hamil tersebut untuk disampaikan kepada sang dukun.
Jika hal tersebut dilakukan maka wanita yang hamil tadi akan melahirkan bayi dengan keadaan sudah tidak bernyawa.
Tapi jika ingin mengorbankan bayi yang sudah lahir harus mengambil ari-ari dari bayi tersebut, hal tersebut memiliki resiko yang sangat tinggi, karena ari-ari bayi biasa dikuburkan disekitar rumah dan dijaga oleh keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
-Tamat-