Mencari Cahaya Ilmu di Tengah Gemerlap Sarkem

Fadhlan Hafiyyan Muhammad
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMY
Konten dari Pengguna
3 Januari 2024 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadhlan Hafiyyan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana kegiatan ajar mengajar tampak depan di TK PKK Sosrowijayan pada Rabu pagi 15/11/2023 di Kampung Sosrowijayan Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kota Yogyakarta,  DI Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kegiatan ajar mengajar tampak depan di TK PKK Sosrowijayan pada Rabu pagi 15/11/2023 di Kampung Sosrowijayan Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta
ADVERTISEMENT
Taman kanak-kanak adalah sebuah tempat anak-anak belajar sambil bermain dengan riang gembira di lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Namun pernahkah terbayangkan jika ada taman kanak-kanak yang berada di tengah kawasan praktik prostitusi? Sedangkan kegiatan belajar mengajar harus tetap dijalankan.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya kegiatan belajar tetap harus dijalankan. Oleh karena itu, berdirilah TK PKK Sosrowijayan, sebuah TK yang lokasinya berada di Kampung Sosrowijayan Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. TK ini berdiri di daerah tempat praktik prostitusi, warga sekitar biasa menyebutnya Gang Pasar Kembang.
Seorang murid TK PKK Sosrowijayan sedang mencuci tangan di jalur Gang Pasar Kembang depan TK PKK Sosrowijayan, pada Rabu pagi, 15/11/2023
TK ini cukup sulit ditemukan jika orang-orang hanya mengandalkan aplikasi google maps, karena letaknya tersembunyi diantara gang sempit dan berkelok-kelok. Mirisnya, bangunan TK tersebut bukanlah tempat milik TK itu sendiri, melainkan hanya menumpang di sebuah kantor RW, sehingga penataan dan fasilitas belajar mengajar mau tidak mau menyatu dengan barang-barang milik RW.
Tak hanya fasilitas, waktu mengajar pun terkadang terganggu dengan kegiatan kampung atau RW. Jika pada normalnya, waktu pembelajaran berjalan dari pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang, tetapi jika ada kegiatan kampung atau RW, kegiatan belajar hanya sampai pukul 9 atau 10 pagi.
Guru dan para murid melakukan kegiatan belajar menari di ruang kelas TK PKK Sosrowijayan yang menyatu dengan ruang kantor RW pada Rabu pagi 15/11/2023
Meskipun demikian, bagi Ismi Rohimatun, seorang guru yang sudah mengajar selama 14 tahun di TK tersebut merasa bersyukur, karena sekarang TK ini sudah menetap di kantor RW, tidak seperti dulu yang harus berpindah tempat tiap harinya.
ADVERTISEMENT
Lilik Yuliastuti menjelaskan TK yang berdiri sejak 1956 hingga sekarang menjadi TK pertama dan tertua di kampung tersebut. Pada zaman dulu, jumlah murid yang tertampung cukup banyak sehingga kelas pun dibagi menjadi tiga sesi, dua kelas pada pagi hari dan satu kelas pada siang hari.
Ismi Rohimatun (kiri) dan Lilik Yuliastuti (kanan) sedang mengajarkan cara mewarnai kepada para murid di TK PKK Sosrowijayan, Sosromenduran, Kec. Gedongtengen, Kota Yogyakarta Prov. D.I. Yogyakarta pada Rabu pagi, 15/11/2023
Pada tahun ini, TK PKK Sosrowijayan menampung murid sebanyak 19 orang dengan jumlah guru hanya 2 orang, yaitu Ismi Rohimatun dan Lilik Yuliastuti sebagai kepala sekolah yang harus merangkap menjadi guru. Supaya 19 murid mendapatkan pembelajaran yang baik dan merata, Ismi dan Lilik harus mengajar secara bersamaan, satu orang memberikan materi, satu orang lagi mengawasi dan membimbing tiap anak.
Walaupun gurunya hanya berjumlah dua orang, masyarakat antusias untuk menyekolahkan anaknya di TK tersebut. Salah satunya Rubina, seorang ibu yang telah menyekolahkan dua generasi yaitu anak dan kedua cucunya. Rubina terkadang merasa khawatir terhadap lingkungan sekolah anaknya yang kurang mendukung untuk kegiatan belajar, namun Rubina tetap meneguhkan hatinya untuk menyekolahkan anaknya. Alasannya karena sistem pengajaran yang menjadikan anaknya sudah bisa baca tulis dan hitung sebelum masuk ke sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
Rubina sendiri merupakan salah satu warga luar kampung Sosrowijayan yang menyekolahkan anaknya di TK Sosrowijayan. Sedangkan hanya terdapat dua anak yang berasal dari Kampung Sosrowijayan.
Rubina mengatakan selama TK berdiri anak-anak tidak pernah mendapat gangguan secara langsung dari praktisi bisnis prostitusi, namun hal itu kerap kali memancing sebuah pertanyaan bagi anak-anak kepada orangtuanya, terutama ketika berpapasan dengan mereka. Rubina mengaku dirinya pernah mendapat pertanyaan dari anaknya soal mereka yang tertidur di jalan selepas pesta semalam atau soal pekerja seks komersial yang sedang mangkal di sekitar gang. Cara Rubina mengatasi hal itu, ia hanya menjawab seperlunya kepada anaknya. Ia menjawab kalau mereka sehabis pulang kerja kemudian mengantuk sehingga tertidur di jalan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, dibuat aturan selama jam sekolah. Anak anak tidak diperbolehkan untuk keluar dari ruangan karena dikhawatirkan ada orang-orang yang mengganggu. Ismi mengatakan cara kita mendidik salah satunya dengan menerapkan pembiasaan dan memunculkan interaksi antar teman sebagai upaya dalam membentuk karakter anak.
Sekolah ini menjadi salah satu contoh fenomena tidak biasa dalam dunia pendidikan di Kota Yogyakarta. Sebuah TK yang berada di tengah lingkungan praktik prostitusi, namun tetap bisa bertahan 67 tahun sejak 1956 hingga tahun 2023. Disitulah peran pendidkan dihadirkan untuk membentuk karakter bagi anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang kondusif.