3 Negara yang Tidak Cocok untuk TKI beserta Pertimbangannya

Negara yang tidak cocok untuk TKI. Foto hanyalah ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: unsplash/ Kelly Sikkema.

Mencari pekerjaan dengan melancong ke negara lain sering menjadi opsi bagi para TKI. Namun, tidak semua negara sesuai harapan para pekerja. Negara yang tidak cocok untuk TKI juga harus tetap dipikirkan mengenai beberapa faktor seperti keamanan dan perlindungan hukum.

Tenaga kerja juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, hukum, dan keadaan sosial di negara tujuan. Tujuannya supaya TKI tidak akan ada dalam situasi rentan dan tidak menguntungkan.

Beberapa Negara yang Tidak Cocok untuk TKI

Negara yang tidak cocok untuk TKI. Foto hanayalah ilustrasi, bukan kejadian sebenarnya. Sumber: unsplash/ Nitish Meena.

Beberapa negara di Asia Tenggara, meski secara geografis dekat, justru menjadi negara yang tidak cocok karena tingginya risiko eksploitasi dan minimnya perlindungan. Lingkungan kerja yang tidak transparan dan masalah keamanan menjadi perhatian utama. Berikut negara yang tidak cocok untuk TKI.

1. Myanmar

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan organisasi HAM memiliki catatan, Myanmar termasuk negara yang tidak cocok untuk TKI. Hal ini karena keadaan politik dan banyak kasus perdagangan manusia.

Masalah internal yang terjadi di dalamnya menjadi risiko keamanan bagi pekerja termasuk TKI. Sistem hukum yang ada di Myanmar juga mempersulit pendapatan hak-hak tenaga kerja.

2. Thailand

Thailand adalah destinasi wisata populer, tetapi negara ini bisa dibilang tidak cocok untuk bekerja dengan pertimbangan bagian informal dan perikanannya. Banyak kasus eksploitasi dan perdagangan manusia yang melibatkan TKI di industri perikanan Thailand dilaporkan oleh International Labour Organization (ILO).

Kurangnya pengawasan yang ketat dan celah hukum sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mempekerjakan TKI secara ilegal atau dengan upah di bawah standar.

3. Kamboja

Kamboja juga termasuk dalam daftar negara yang tidak cocok karena tingginya kasus penipuan pekerjaan dan perdagangan orang, terutama terkait dengan sindikat kejahatan siber.

Menurut buku Hukum Ketenagakerjaan Dan Pekerja Migran Indonesia, Dr. Bunga Aprilia, S.AP, M.Si (2025), perdagangan manusia dan eksploitasi tenaga kerja perdagangan manusia atau human trafficking merupakan tantangan global yang sangat serius dalam konteks migrasi tenaga kerja. Banyak pekerja migran Indonesia yang menjadi korban.

Berita dan laporan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sering menyoroti kasus TKI yang terjebak dalam pekerjaan ilegal dengan kondisi kerja yang tidak manusiawi di Kamboja. Kurangnya informasi yang akurat dan janji-janji palsu sering menjebak calon TKI.

Baca juga: 3 Usaha yang Menghasilkan Uang Setiap Hari dengan Modal Kecil

Penting untuk menghindari negara yang tidak cocok untuk TKI seperti negara di atas. Mencari informasi melalui sumber resmi pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI, sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri adalah hal yang bijak. (KIA)