Konten dari Pengguna

4 Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI yang Semakin Canggih

Artikel yang membahas info seputar karier.
14 April 2025 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dunia Karier tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Steve Johnson
zoom-in-whitePerbesar
Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Steve Johnson
ADVERTISEMENT
Dunia semakin canggih dan terus berkembang setiap saatnya. Salah satu perkembangan yang sekarang terjadi adalah adanya kecerdasan buatan atau AI. Namun, perlu diketahui ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI walaupun AI semakin canggih.
ADVERTISEMENT
Meskipun AI sekarang ini semakin canggih, tapi pada beberapa sektor peran manusia tetap tidak tergantikan. Salah satu alasannya karena manusia memiliki rasa dan juga tingkat adaptasi yang tinggi dan hal tersebut tidak dimiliki oleh AI.

4 Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI

Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Gerard Siderius
AI merupakan singkatan dari artificial intelligence. Dikutip dari buku Memahami AI: Sebuah Panduan Etik, Agus Sudibyo, (2024), secara ringkas AI adalah suatu bidang dalam ilmu komputasi yang berfokus untuk menciptakan sistem yang mampu menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya hanya bisa dijalankan oleh manusia.
Manusia dengan kecerdasannya mampu belajar dari pengalaman, menganalisis keadaan, berkomunikasi melalui bahasa, berempati kepada orang lain, mengenali pola perilaku dan tindakan, hingga memecahkan masalah.
Sekarang AI terus berkembang dan semakin canggih. Meskipun AI bisa membantu bahkan menggantikan pekerjaan manusia, ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI. Berikut beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT

1. Guru

Peran guru melampaui sekadar transfer ilmu, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya. AI tidak memiliki kemampuan memahami kebutuhan individu siswa atau memberikan inspirasi secara personal.
Interaksi langsung dan pengalaman belajar bersama guru menciptakan dampak yang lebih mendalam dibandingkan pembelajaran digital sepenuhnya.

2. Psikolog dan Psikiater

Kesehatan mental memerlukan pendekatan manusiawi, termasuk empati, mendengarkan aktif, dan interaksi langsung. AI dapat membantu dalam screening awal, tetapi terapi dan konseling membutuhkan kepekaan emosional serta penilaian profesional yang tidak dapat direplikasi oleh mesin.

3. Pengacara dan Hakim

Bidang hukum membutuhkan negosiasi, argumentasi, dan pertimbangan etis yang bersifat humanis. Keputusan hukum tidak hanya berdasarkan data, tetapi juga pemahaman konteks sosial dan moral. AI tidak mampu menggantikan judgment berbasis pengalaman dan nilai keadilan.
ADVERTISEMENT

4. Tenaga Kesehatan (Dokter & Perawat)

Perawatan pasien membutuhkan pendekatan holistik, menggabungkan keahlian medis dengan empati dan intuisi. AI mungkin meningkatkan akurasi diagnostik, tetapi interaksi manusia, penilaian klinis, dan pertimbangan etis tetap krusial dalam praktik kesehatan.
Meskipun AI berkembang pesat ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI. Terutama pekerjaan yang membutuhkan empati, kreativitas, judgment manusiawi, dan interaksi langsung. (ARD)