Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![[Alasan Resign yang Masuk Akal saat Interview] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/Mimi Thian](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkm6sr53sp0xt2kvsqebbkvg.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan resign yang masuk akal untuk disampaikan saat interview. Pertanyaan tentang alasan resign dari pekerjaan sebelumnya kerap dilontarkan oleh HRD atau pihak rekruter kepada pelamar kerja.
ADVERTISEMENT
Jika tidak memilih jawaban yang tepat, tentu hal ini akan memengaruhi keputusan HRD untuk menerima kerja. Oleh karena itu, jawaban interview yang diberikan harus berkualitas, tetapi tetap jujur.
Alasan Resign yang Masuk Akal saat Interview
Pertanyaan interview saat melamar pekerjaan baru terkadang di luar dugaan. Adapun jika pertanyaannya tentang alasan resign yang masuk akal, beberapa alternatif jawabannya, yaitu:
1. Perubahan Karier
Perubahan karier atau career switch adalah alasan resign yang masuk akal. Saat merasa jenuh dan ingin mengejar jalur karier yang lainnya, alasan ini bisa dipilih ketika ditanya oleh HRD. Setelah berproses di pekerjaan yang sebelumnya, ternyata baru disadari kalau kemampuan yang dimiliki lebih cocok dikembangkan di bidang lainnya.
2. Pindah Domisili
Mengutip buku Best Score Psikotest Kerja, Ari Wibowo dan Dwi Rahmadi (2020), pindah rumah atau domisili juga bisa menjadi jawaban logis jika ditanya tentang alasan resign. Namun, pastikan bahwa benar-benar pindah rumah dan bukan mengarang semata hanya untuk diterima di posisi yang dilamar tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Mencari Tantangan Baru
Alasan resign yang berikutnya adalah ingin mencari tantangan baru yang lebih selaras dengan tujuan karier ke depannya. Alasan ini menyiratkan bahwa kandidat mempunyai motivasi untuk berkembang dan tidak cepat merasa puas dengan pencapaian yang telah didapat.
4. Mencari Work Life Balance
Menginginkan kerja sekaligus hidup yang seimbang sering kali menjadi alasan untuk resign. Secara tidak langsung, kandidat ingin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk diri sendiri, kegiatan pribadi, atau keluarga.
Oleh karena itu, pekerjaan yang dilamar tersebut dinilai mampu mendukung work life balance yang diidamkan.
5. Kesempatan Mengembangkan Karier
Jika perusahaan yang sebelumnya tidak memberikan cukup peluang untuk mengembangkan jenjang karier, alasan ini juga bisa dipilih ketika ditanya tentang alasan pindah kerja. Jawaban ini menandakan bahwa kandidat mampu melihat bahwa perusahaan yang baru mampu memberikan peluang untuk mengembangkan karier.
ADVERTISEMENT
Itulah sejumlah alasan resign yang masuk akal saat interview di tempat kerja yang baru. Tentunya, alasan yang diutarakan harus jujur dan berdasarkan pengalaman pribadi, bukan sekadar rekaan agar bisa diterima kerja di perusahaan baru. (DLA)