Konten dari Pengguna

Model Jam Kerja di Perusahaan Startup yang Disukai Gen Z

Artikel yang membahas info seputar karier.
2 Mei 2025 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dunia Karier tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Model Jam Kerja di Perusahaan Startup. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Cherrydeck
zoom-in-whitePerbesar
Model Jam Kerja di Perusahaan Startup. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Cherrydeck
ADVERTISEMENT
Indonesia saat ini memiliki angkatan kerja yang didominasi oleh anak muda atau biasa dikenal dengan generasi millenial. Mereka banyak mencari pekerjaan di perusahaan startup. Salah satu alasannya karena model kerja di perusahaan startup lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut karena beberapa perusahaan startup memiliki fleksibilitas jam kerja. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang sudah berdiri lama yang biasanya jam kerja sudah ditentukan sesuai kebutuhan perusahaan.

Model Jam Kerja di Perusahaan Startup

Model Jam Kerja di Perusahaan Startup. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Cherrydeck
Dikutip dari buku Perkembangan Startup di Indonesia, Muhamad Bakhar dkk., (2023), perusahaan startup bisa diartikan sebagai perusahaan rintisan yang jangka waktu beroperasinya belum terlalu lama.
Ciri khas dari perusahaan startup adalah penggunaan teknologi yang sangat tinggi. Selain itu, secara budaya organisasi biasanya lebih dinamis dan fleksibel, sehingga menjadi hal yang disukai oleh generasi millenial.
Hal lainnya yang disukai generasi millenial ketika bekerja di perusahaan startup adalah jam kerjanya. Model jam kerja di perusahaan startup biasanya lebih fleksibel dan mengedepankan produktivitas masing-masing karyawan.
ADVERTISEMENT
Salah satu model jam kerja yang paling diminati oleh Gen Z adalah fleksible working hours. Berbeda dengan perusahaan tradisional yang menetapkan jam kerja kaku, seperti jam 08.00 - 16.00 WIB, banyak startup mengadopsi sistem yang memungkinkan karyawan dapat mengatur jadwal sendiri selama target pekerjaan terpenuhi.
Pendekatan ini cocok dengan karakter Gen Z yang cenderung lebih produktif pada waktu-waktu tertentu, baik pagi, siang, atau bahkan malam hari.
Fleksibilitas waktu juga memungkinkan karyawan untuk menghindari rush hour, mengurangi stres akibat perjalanan pulang-pergi, serta memberikan ruang untuk mengurus kebutuhan pribadi tanpa mengorbankan tanggung jawab pekerjaan.
Startup, seperti Buffer dan GitLab, telah membuktikan bahwa model ini tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga mendorong inovasi.
ADVERTISEMENT
Bahkan beberapa perusahaan startup menerapkan kerja remote dan hybrid, sehingga karyawan bisa bekerja dari rumah beberapa hari dalam seminggu.
Model ini mengurangi kelelahan akibat rutinitas monoton sekaligus memberikan kebebasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Startups, seperti Doist dan Zapier, sukses mempertahankan produktivitas tinggi meski seluruh tim bekerja secara terdistribusi.
Generasi Z menginginkan model jam kerja yang berfokus pada hasil, fleksibilitas, dan kesejahteraan mental dan semua itu ada pada perusahaan startup. Tidak heran jika model jam kerja di perusahaan startup disukai gen Z. (WWN)