Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya: Pengabdian di Masa Pandemi
14 November 2021 7:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Dwi Adi Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hipertensi atau yang biasa disebut dengan darah tinggi merupakan masalah utama yang terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi hipertensi mencapai 34,1% berdasarkan data RISKESDAS 2019 dengan hanya 12% penduduk Indonesia yang rutin mengukur tekanan darah. Hipertensi yang tidak terkontrol akan berisiko menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung dan gagal ginjal. Oleh karena itu penting dilakukan langkah awal untuk mengendalikan hipertensi, langkah awal yang dapat dilakukan adalah tindakan deteksi dini hipertensi, meningkatkan kewaspadaan terhadap hipertensi dan komplikasinya, serta edukasi terhadap modifikasi gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, merupakan wilayah dengan prevalensi hipertensi yang cukup besar yaitu 50% dari masyarakat yang bermukim di sini. Prevalensi hipertensi tidak terkontrol juga tinggi di wilayah ini. Selain itu, berdasarkan data sebelumnya didapatkan bahwa pasien hipertensi di wilayah ini memiliki kewaspadaan dan manajemen faktor risiko penyakit jantung koroner yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasien hipertensi yang merokok, sering mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan asin. Selain itu, masyarakat di wilayah ini juga jarang melakukan aktivitas fisik rutin untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner
Tak terasa kami sudah di tahun ketiga pengabdian dan alhamdulillah pandemi COVID-19 sudah mulai mereda. Di tahun ke-3 kegiatan ini berfokus pada peningkatan kemandirian kader dan warga dalam skrining faktor risiko kardiovaskuler serta pembentukan database warga dengan faktor resiko kardiovaskuler. Pada tahun ke-3 ini juga didirikan 1 posyandu lansia/posbindu tambahan di dusun Wringin Anom untuk meningkatkan cakupan di masyarakat. Pada tahun ke-3 ini kader dan PKK bekerja sama untuk melakukan skrining faktor risiko kardiovaskuler pada warga dan kami memfasilitasi penyimpanan data berbentuk digital berbasis android dan web untuk memudahkan pemantauan dan koordinasi dengan puskesmas dan fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Pendampingan selama proses skrining dan pengayaan materi tetap dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Brawijaya untuk memastikan kualitas data yang diperoleh. Pada tahun ke-3 ini kami telah memperoleh setidaknya 1.200 data faktor risiko kardiovaskuler dari warga Desa Kepuharjo dan akan diserahkan ke Desa Kepuharjo dan Puskesmas Karangploso dalam bentuk data base untuk menjamin keberlanjutan kegiatan ini setelah kegiatan pengabdian masyarakat berakhir.