Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lebih Baik Menjadi Nia Ramadhani daripada Nia Ramashok
24 Januari 2020 15:01 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Aprilia Kumala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Buat sebagian orang, masak telur adalah pekerjaan yang kelewat gampang dan enggak perlu-perlu amat mencari tutorialnya di Google. Kamu cuma perlu memecahkan telur, menambahkan sejumput garam, dan meletakkannya di atas wajan setelah kompornya kamu nyalakan. Tapi, buat Nia Ramadhani, dunia memang sedikit berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Nia diberitakan kebingungan mengupas salak. Iya, kamu enggak salah baca: Nia Ramadhani enggak bisa buka salak dan hal itu jadi konsumsi berita nasional. Semua orang mendadak ngomongin Nia yang enggak bisa buka salak. Seolah-olah hidup sebagai manusia enggak cukup ribet karena sering dijadiin omongan tetangga, ini dia malah diomongin tetangganya orang lain segala yang bahkan enggak dia kenal.
Setelah buah salak, Nia Ramadhani jadi sorotan lagi karena enggak bisa masak telur ceplok di acara yang dia pandu. Minyak goreng yang nyiprat-nyiprat jadi alasannya mundur dan meletakkan kembali peralatan masak, lalu berdiri dan kicep kayak peserta upacara yang ketahuan enggak pakai sabuk warna hitam.
Tapi, seperti dikutip dari Fimela, Nia Ramadhani menulis di media sosialnya demi menanggapi gunjingan-gunjingan netizen. Katanya, “Aku aktingnya bagus kan seolah-olah kayak enggak bisa masak beneran.”
ADVERTISEMENT
Tuh, dengerin. Dia cuma akting, Saudara-saudara. A-k-t-i-n-g.
Akting dan Nia Ramadhani memanglah dua hal yang melekat. Sebelum menikah, Nia Ramadhani merupakan seorang pesinetron yang sering masuk tivi. Yah, mungkin 11-12 sama Natasha Wilona atau Ranty Maria di zaman sekarang. Bedanya, Nia sudah keburu dilamar jadi istri anak konglomerat yang juga seorang konglomerat di usia 20 tahun. Di usia yang sama, kamu mungkin lagi pusing mikirin IPK yang nggak sampai 4 dan memilih menenangkan diri dengan kalimat-kalimat semacam, “IPK tinggi nggak menjamin kesuksesan!” biar lebih percaya diri.
Lagi pula, tanpa IPK 4, Nia Ramadhani adalah bukti bahwa kita tetap bisa meraih sukses. Sukses jadi istri konglomerat, misalnya. Hehe. Serta, tentu saja, sukses menjadi ibu dari tiga anak-anak yang sehat, cerdas, dan bahagia kalau pas lagi nggak tantrum. Selain itu, ia juga sukses atas satu lagi hal menarik: naik KRL tanpa harus kecempet-cempet sampai pipi nempel ke pintu kereta.
ADVERTISEMENT
Iya, selain perkara telur ceplok, Nia Ramadhani menjadi sorotan setelah menaiki KRL bersama partner kerjanya yang juga seorang pekerja seni, Jessica Iskandar. Mengaku mendapatkan tempat duduk dan merasakan gerbong KRL yang nyaman ber-AC, Nia menyampaikan keterkejutannya bahwa ternyata naik KRL nggak sesesak yang dibayangkan sebelumnya. Saking pewe-nya, ia menebak harga tiket KRL adalah sebesar...
...100 ribu rupiah.
Kalau tadi netizen sudah agak adem memaklumi Nia yang konon sudah 12 tahun enggak mencuci piring sampai enggak fasih-fasih amat dalam urusan memasak telur ceplok, tebakan harga tiket KRL ala Nia Ramadhani ini kembali membangkitkan gairah untuk menggeleng-gelengkan kepala tanda tak percaya. Maksud saya, ya ampun, Rp 100 ribu banget, Kak? Memangnya penumpang KRL itu keturunan Om Bakrie semua apa gimana, dah?
ADVERTISEMENT
Nia Ramadhani dan personanya sebagai orang kaya memang kelewat seru untuk tidak dikomentari, bahkan sekadar dengan kalimat, “Ya ampun, Nia Ramadhani masak telur aja masuk berita, lah gue yang tiap hari masak nasi goreng pakai nasi sisa di magic jar aja enggak pernah diliput!” atau semacamnya. Mau akting atau enggak, nyatanya Nia berhasil menciptakan citra dirinya yang memenuhi tiga hal: body goals (karena badannya tetap terjaga meski sudah beranak tiga), relationship goals (karena tetap mesra dan harmonis dengan suami), serta orang-kelewat-kaya goals.
Yah, gimana lagi? Selain perkara dia ternyata enggak ngerti gimana caranya mengupas kulit salak dan masak telur, Nia juga pernah nyasar di rumahnya sendiri karena terlalu besar. Ini jelas berbeda dengan orang-orang kebanyakan, di mana mereka lebih sering tersesat dalam permasalahan hidup masing-masing dikarenakan masalah yang kelewat besar, sedangkan rumahnya segitu-segitu aja.
ADVERTISEMENT
Ah, tapi mau dibandingin kayak apa pun juga, Nia Ramadhani tetaplah Nia Ramadhani. Ketidakbisaan Nia melakukan ini dan itu bukanlah kesalahan Nia sendiri. Yang salah ya mbak-mbak dan mas-mas media yang terlalu selow sampai menjadikan hal ini sebagai trending di portal berita, apalagi sampai dibahas di kolom opini begini. Ckck.
Tapi, yah, untung saja namanya Nia Ramadhani. Dia tetaplah jadi kesayangan semua orang yang dipuji-puji mirip Britney Spears di zaman kejayaannya atau Lisa BLACKPINK enggak pakai poni. Coba saja kalau Nia Ramadhani “nambah” ketidakbisaan yang mengada-ada, misalnya nggak bisa move on, enggak bisa minta maaf, atau enggak bisa berempati sama orang lain. Hadeeeh, itu mah namanya Nia Ramashoook!