Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Identitas Budaya di Kawasan Asia Tenggara Melalui ASEAN Socio-Cultural Community
6 Juli 2021 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
Tulisan dari Dwi Endar Zahrotinnissa Arrabby tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring proses globalisasi dengan perkembangan yang tidak dapat dicegah dengan munculnya internet, teknologi komunikasi dan ketersediaan transportasi murah yang siap pakai semakin membawa kelompok budaya yang berbeda melakukan kontak satu sama lain baik secara fisik maupun virtual yang terus mengikuti perkembangan arus globalisasi yang kian lama menggerus identitas kebudayaan jika tidak dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kesadaran rasa memiliki terhadap pelestarian dan konservasi warisan budaya ASEAN pada kawasan Asia Tenggara serta mencegah kesalahpahaman dan konflik, penting untuk memastikan bahwa interaksi tersebut konstruktif, damai, dan berdasarkan dialog pemahaman dan kepercayaan yang efektif. Dengan banyak populasi jiwa di Asia Tenggara yang memiliki beragam etnis, bahasa, makanan, dan musik akan tetapi kekayaan budaya dan seni ini belum pernah dieksplorasi untuk memperkenalkan keanekaragaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa dekade terakhir fokus ASEAN belum optimal pada sosial budaya mengingat di kawasan Asia Tenggara memiliki kekayaan keanekaragaman budaya. Karena banyak perhatian dan fokus ASEAN pada ekonomi untuk membangun pencapaian ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan mengingat dominasi masalah ekonomi merupakan tujuan berdirinya ASEAN. Maka dari itu ASEAN perlu juga memperhatikan integrasi sosial budaya untuk memperkuat organisasi pada pencapaian ASEAN Socio-Cultural Community (ASSC) salah satu dari tiga pilar Komunitas harus menjadi kekuatan pendorong utama untuk melakukannya. Menurut ASEAN Socio-Cultural Community , kuncinya adalah pembangunan manusia, kesejahteraan, hak dan keadilan, kelestarian lingkungan, mempersempit kesenjangan pembangunan, dan membangun identitas ASEAN di kawasan asia tenggara.
Kekuatan dari keragaman identitas budaya dan tradisional kawasan merupakan sebagai dasar dari minat dari kawasan Asia Tenggara berupa kepribadian, norma, nilai, dan keyakinan kolektif aspirasi. Dengan memperhatikan langkah-langkah signifikan dalam mengejar dan memperluas kesadaran akan budaya, sejarah, dan nilai-nilai masih banyak yang harus dilakukan untuk memperkuat identitas ASEAN di antara masyarakatnya. Ada aspek yang perlu diperhatikan ASEAN Socio-Cultural Community dalam memperkuat masa depan ASEAN , Yang pertama adalah meskipun banyak kemajuan pasti disebabkan oleh kebijakan dan kemajuan di tingkat domestik negara-negara anggota, masih banyak masalah regional belum terpecahkan maka masalah regional harus mendapatkan titik terang penyelesaiannya. Yang kedua adalah sementara konsensus yang luas mendukung berbagai tujuan yang ditetapkan dalam visi termasuk inisiatif dan proyek rinci dalam cetak biru, kurang jelas prinsip dasar ASSC yang mendukungnya sehingga harus ada penjelas pada prinsip tersebut. Faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada penurunan identitas budaya merupakan globalisasi, perluasan keanggotaan, konsepsi alternatif regionalisme didorong oleh integrasi pasar, dan perbedaan intramural di ASEAN atas dasar kedaulatan dan non-intervensi dalam menangani isu-isu transnasional.
ADVERTISEMENT
Untuk membentuk hubungan kerja sama antara negara anggotanya sendiri dan untuk menempa interaksi keamanan yang konstruktif di luar kawasan maka identitas regional ASEAN perlu berdiri di atas dua landasan. pertama adalah basis dukungan internal yang kuat yang terbuka untuk partisipasi masyarakat sipil dan aktor non-negara sehingga identitas daerah menjadi milik rakyat dan bukan hanya kepada elit negara. Yang kedua adalah sikap netralitas yang berkelanjutan sehubungan dengan besar persaingan kekuatan, yang telah membuat ASEAN menjadi mitra yang lebih efektif untuk semua kekuatan daripada itu. Selain itu, Rencana Strategis ASEAN Socio-Cultural Community bertujuan untuk melahirkan antara masyarakatnya memiliki rasa memiliki terhadap pelestarian dan konservasi warisan budaya ASEAN dan mempromosikan pemanfaatan budaya untuk kreativitas, inovasi dan penghidupan-penciptaan. Melalui Rencana Strategis Kebudayaan, kebudayaan juga akan dibawa ke depan untuk membangun ASEAN komunitas yang merupakan mitra global dalam mengejar pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, yang seharusnya ASEAN menyelaraskan fokus ekonomi dan kebudayaan sehingga kedua bidang tersebut dapat berkembang secara bersamaan agar tidak ada permasalah regional yang tidak adanya solusi terhadap permasalahan nasional maupun regional yang terjadi. Adanya ASEAN Socio-Cultural Community Untuk mengimplementasikan Rencana Strategis sebagai list daftar proyek dan kegiatan akan dirancang oleh Komite ASEAN untuk membangun identitas Asia Tenggara dan mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan identitas kawasan. Dari tujuan ASEAN Socio-Cultural Community sangat penting untuk masa depan pada kekuatan ASEAN. Secara khusus, aspek terpenting dari ASEAN Socio-Cultural Community adalah tujuan partisipasi atau keterlibatan dan penciptaan identitas ASEAN sehingga tidak ada yang tersingkirkan karena perbedaan etnis ataupun lainnya.
Seiring berjalannya waktu banyak masyarakat yang menyadari dan memiliki rasa terhadap pelestarian dan konservasi warisan budaya ASEAN dan mempromosikan pemanfaatan budaya untuk kreativitas, inovasi dan penghidupan sehingga Asia tenggara terkenal dengan keragaman budaya yang dimiliki sebagai identitas kawasan yang ciri khasnya. Sehingga upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan keuntungan kompetitif untuk meningkatkan produktivitas serta juga tetap relevan agar dapat terus maju dan menjadi pemain global yang sejati dengan suara yang signifikan untuk menjadi komunitas sejati dengan identitas yang dapat dibanggakan sesuai ciri khas Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT