Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Selamat Hari Ayah! Tuhan, Sampaikan Rindu Kami kepada Bapak di Sisi-Mu
13 November 2021 20:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dwi Handriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Ayah di Indonesia, hasil berselancar di dunia maya melalui situs www.kemdikbud.go.id diketahui berasal gagasan dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 12 November 2014, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal itu sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.
Deklarasi tersebut juga digabung dengan Hari Kesehatan Nasional dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya'.
Terlepas dari pencanangan Hari Ayah Nasional di bulan November ini, hampir 1 tahun yang lalu, kami harus mengikhlaskan kepergian bapak ke pangkuan Illahi.
Tepatnya tanggal 27 November 2020, setelah selama 21 hari, bapak berjuang melawan COVID-19.
Tiga hari sebelum kematian bapak, kami sekeluarga merasa bergembira tatkala mengetahui hasil tes PCR bapak sudah negatif.
Kamar orang tua pun segera dibersihkan, dirapikan, dan didesinfeksi untuk menyambut kepulangan bapak ke rumah. Qadarullah, takdir Tuhan berkata beda.
ADVERTISEMENT
Sehari setelah hasil tes usap negatif keluar, kondisi bapak semakin menurun. Hasil rontgen paru-paru bapak menunjukkan pneumonia akut, putih semua, diperburuk dengan komorbid hipertensi.
Akhirnya, pihak RS memutuskan memakaikan alat bantu pernapasan, ventilator kepada bapak. Saturasi semakin menurun hingga 66, dokter dan tenaga kesehatan sudah berupaya menyelamatkan bapak.
Sungguh masih terngiang di memori kami, bagaimana semangat bapak untuk pulih begitu besar. Dengan tubuh renta dan tersenyum kepada seluruh anggota keluarga yang sedang isolasi mandiri, melangkah maju menuju RS untuk perawatan.
Satu tahun lalu sebelum ada vaksinasi COVID-19, satu tahun lalu keluarga besar kami menjadi klaster keluarga dengan 11 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 1 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pandemi ini tidak hanya membawa luka dan duka kepada keluarga kami, tetapi juga sebagian besar penduduk dunia.
Kini, setelah ada vaksin COVID-19 dan total penduduk Indonesia yang sudah tervaksinasi 1, 2, 3 berjumlah lebih dari 208 juta orang, boleh saja kita merasa suka cita.
Bahkan, sekaliber Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, CDC USA, pada 25 Oktober 2021 juga telah menetapkan Indonesia sebagai level 1 untuk negara yang memiliki risiko COVID-19 yang rendah.
Ada rasa bahagia, bangga, atas pencapaian pengendalian COVID-19 setelah berjibaku selama hampir 2 tahun.
Bagi pemangku kepentingan, deretan angka-angka target vaksinasi dan penambahan kasus harian hanya di kisaran ratusan orang sebagai prestasi pengendalian COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain kita juga jangan sampai melupakan ratusan orang tenaga medis dan kesehatan, serta lebih dari 143 ribu lebih penduduk Indonesia sudah bertaruh nyawa melawan virus jahat ini.
Glorifikasi angka-angka itu semoga tidak melalaikan kita bahwa pandemi ini belum selesai. Kewajiban kita untuk tidak bosan menjalankan protokol kesehatan 3M sebaik-baiknya dan terus melakukan 3T (testing, tracing, treatment) untuk pengendalian COVID di negara tercinta ini.
Pandemi ini akan bisa dilalui, jika kita tidak egois dan mau bekerja sama melawan corona. Lansia pun berhak berdamai dengan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tuhan, sampaikan ucapan kami "Selamat Hari Ayah" kepada bapak yang berada di samping-Mu.
Kami rindu bapak, Wahai Penggenggam Jiwa-jiwa Para Makhluk di dunia ini.
Hanya doa yang bisa kami panjatkan agar Tuhan senantiasa mengampuni dosa, menerima amal ibadah, melapangkan kubur, dan menerima bapak dengan tenang di sisi-Mu.