Konten dari Pengguna

Tiga Cara Unik Agar Mudah Mendapatkan Bantuan COVID-19

Dwi Handriyani
Pranata Humas Ahli Muda di Kementerian Kesehatan. Suka berwisata kuliner. Gemar mengamati dan berinteraksi di lingkungan sekitar.
6 Agustus 2021 13:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Handriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto uang BLT. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto uang BLT. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca-perpanjangan kembali kedaruratan dengan PPKM Level 3-4, anggaran bantuan sosial (bansos) untuk penanganan COVID-19 terus bertambah. "Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pemerintah mengalokasikan tambahan anggaran perlindungan sosial Rp55,21 triliun," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers virtual, Selasa, 21 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan bahwa anggaran akan dialokasikan untuk Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Pemerintah juga akan memberikan sembako, bantuan kuota internet, subsidi listrik, dan Rp 1,2 juta untuk 1 juta usaha mikro.
Alhamdulillah, rujukan dana bansos kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 tak ayal seperti oase di gurun pasir yang panas dan luas. Lihat kanan-kiri, depan-belakang di lingkungan sekitar rumah, nampak berbinar saat mendapat informasi dari Pak RT akan mendapatkan beberapa jenis bansos dari pemerintah.
Bagi yang belum atau ingin juga merasakan kenikmatan berbagai jenis bantuan perlindungan sosial, hehe, berikut simak 3 tips melalui cara-cara yang nakal agar mudah mendapatkannya.
ADVERTISEMENT
1. Mengaku sebagai Pedagang
Anda ingin mendapatkan BLT UMKM, meskipun bukan pedagang? Maka, cobalah meniru usaha mantan ART dengan berpura-pura memiliki usaha kecil-kecilan. Si mbak pernah mendapatkan BLT UMKM di tahun 2020 sebesar 2,4 juta.
Dengan informasi dan bantuan temannya, mantan ART saya melengkapi segala macam persyaratan (KTP, KK, dll) untuk diajukan ke kecamatan di Jakarta sebagai penerima dana tersebut. Yang menguatkan berkasnya adalah foto gerobak milik saudaranya dan keterangan bahwa mbak dan saudaranya itu sedang menjalankan bersama usaha menjual minuman dan makanan kecil.
Ilustrasi foto pedagang UMKM. Foto : Wikipedia
Padahal tanpa sekadar mengaku-aku sebagai pedagang kecil-kecilan, bisa saja si mbak joint dan mengembangkan usahanya di sela-sela waktu luangnya karena dia biasanya hanya bekerja setengah hari.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali, saya pernah menakut-nakuti mbak, kalau sewaktu-waktu ada sidak penerima BLT UMKM, bagaimana mempertanggunjawabkannya. "Yah, saya akan bilang kan joint bareng Bu Anis", ngeyel mbak kepada saya.
Manfaat lainnya adalah mampu menekan lonjakan angka pengangguran di tengah pandemi COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi, dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021, Rabu (5/5/2021).
2. Daftarkan 2 Nomor HP dengan Operator Selular yang Berbeda ke Kampus
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan program kuota internet (paket data) kepada peserta didik, mahasiswa, tenaga pendidik dan dosen. Program ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19.
Bagi mahasiswa yang sering fakir pulsa, program ini sangat membantu sekali dalam kegiatan PJJ. Namun, meskipun demikian, tidak semua situs/aplikasi dapat diakses menggunakan bantuan kuota internet ini, khususnya jejaring media sosial dan permainan daring.
Di sisi lain, banyak juga mahasiswa yang sangat menikmati kuota belajar ini. Dikisahkan pengalaman kolega yang bertugas di salah satu poltekkes, dimana kampus ini untuk bantuan kuota untuk PJJ, hanya dari 2 operator tertentu, yaitu Telkomsel dan Indosat.
Informasi awalnya, yang nomor selular yang didaftarkan hanya provider Telkomsel saja. Alhasil civitas akademika, termasuk mahasiswa,yang tidak menggunakan operator tersebut, mendaftarkan nomor HP adiknya/ibunya/kakaknya atau bahkan temannya lain.
ADVERTISEMENT
Namun, informasi berikutnya hanya bagi yang menggunakan Indosat, dan akhirnya malahan bisa mendaftarkan untuk bantuan kuota internet bagi kedua operator tersebut. Sehingga, banyak mahasiswa/dosen/karyawan poltekkes bisa mendapatkan bantuan kuota belajar di 2 nomor HP yang berbeda operatornya. Wkwkwk.
Sumber Foto : Kemendikbud
Jadi, sepertinya kebijakan bantuan kuota internet kembali lagi kepada masing-masing institusi pendidikan/instansi yang mengelola, memverifikasi, dan memvalidasi bantuan ini.
3. Positif COVID-19 dan Isolasi Mandiri (Isoman) di Rumah
"Alhamdulillah, terima kasih Pak RT atas bantuan sembakonya. Barakallah", tak sengaja saya membaca status WA Ibu saya yang dibubuhi dengan foto sekardus mie instant, beras, minyak goreng, dll.
ADVERTISEMENT
Dan, Ibu saya kembali mendapatkan bansos sembako, melalui adik saya karena anak adik saya (12 tahun) reinfeksi Covid untuk ketiga kalinya dan dirawat di RS dengan diagnosis prolonged Covid.
Padahal keluarga besar kami bukanlah bagian DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang berhak menerima pelbagai macam bansos. Sedih ya, mendapatkan bansos sembako karena ada anggota keluarga yang terkonfirmasi Corona.
Dan, bantuan sembako yang diterima pada bulan Juli 2021 adalah yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya juga mendapatkan pada bulan Oktober-November 2020 saat terjadi klaster keluarga.
Keluarga besar kami pada waktu itu yang sebagian isoman dan sebagian lagi dirawat di RS bantuan sembako yang terima berasal dari program Banpres dan program bansos Pemprov DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Jika dipikir-pikir, Pak RT di lingkungan rumah Ibu memang baik hati dan peduli dengan kondisi warganya, karena berdasarkan pengalaman pribadi dan informasi dari teman-teman juga tidak semua RT melakukan hal tersebut.
Ilustrasi foto Positif COVID-19. Foto : Ditjen P2P, Kemenkes
Nah, jadi Anda mau gampang mendapatkan bansos? Ya, kudu kena kena Covid dulu. Masalahnya, apa iya ada yang mau kena Covid demi dapat bansos? Kok nekat sekali hidupnya, wkwkwk.
Berbagai macam cara, masyarakat bahkan pejabat negara ingin turut serta merasakan ragam perlindungan sosial ini. Mulai dengan cara-cara yang wajar dan normal, setengah normal, hingga abnormal yang berakhir dibalik jeruji BUI.
Foto www.lapor.go.id