Konten dari Pengguna

Pasar Senen, Alternatif Bagi Para Hypebeast

4 November 2017 13:50 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dwi herlambang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Toko di Pasar Senen (Foto: Dwi Herlambang)
zoom-in-whitePerbesar
Toko di Pasar Senen (Foto: Dwi Herlambang)
ADVERTISEMENT
Istilah hypebeast digunakan untuk orang-orang yang menggilai brand atau merek terkenal dengan harga mahal. Namun, apakah hypbeast harus selalu merogoh 'kocek' dalam-dalam?
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan bagi mereka yang ingin berpenampilan hypebeast, tetapi tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Pasar Senen merupakan salah satu alternatif bagi mereka yang ingin membeli barang-barang dengan brand atau merek terkenal.
Ketika berkunjung ke Pasar Senen, Kumparan (kumparan.com) bertemu dengan salah satu pembeli yang mencari salah satu brand terkenal.
"Lagi hunting sweater adidas di sini. Lumayan walaupun second kalau beli di sini harganya lebih miring dibanding beli di store," kata Arif, pemburu pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/11).
Toko di Pasar Senen (Foto: Dwi Herlambang)
zoom-in-whitePerbesar
Toko di Pasar Senen (Foto: Dwi Herlambang)
Pasar Senen memang terkenal dengan pakaian bekas import. Meskipun berlabel barang second, pakaian yang di jual memiliki kualitas dan kondisi yang baik.
"Saya dateng kesini cuma modal bawa uang 300 ribu. Lumayan lah tadi sudah dapat celana levi's sama kaos champions," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, tidak jarang menemui brand-brand atau merek kenamaan luar negeri semisal thrasher, adidas, gucci, champions, dan stussy dengan harga yang miring.
Arif yang juga sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta menceritakan bahwa dirinya berburu pakaian bekas di Pasar Senen untuk memenuhi keinginannya yang tidak dapat ia beli di store secara langsung.
"Saya sering pakai outfit baju bekas yang saya beli di sini (Pasar Senen) untuk aktifitas sehari-hari saya. Misalnya ke kampus atau hangout sama teman-teman," katanya.
Ia juga menuturkan bahwa dirinya tidak malu dengan memakai pakaian bekas. Sebab pakaian bekas yang ia beli tidak kalah baik kondisinya dengan pakaian baru.