Sarita Sutedja: Jelih Melihat Peluang Untuk Berinovasi

Sarita Sutedja: Jelih Melihat Peluang Untuk Berinovasi

Jakarta- Founder Warunk Upnormal, Sarita Sutedja memaparkan tentang kesuksesannya membesarkan Warunk Upnormal. Ia juga menjelaskan tentang inovasi-inovasi untuk bisa bersaing di industri kuliner dalam negeri.

"Saat kami buka pada tahun 2014 itu, kami menangkap adanya peluang. Karena di waktu itu (tahun 2014 -red) banyak warung indomie sangat meraja lela dan kami berinovasi dengan menyajikan hidangan indomie dengan memberikan tempat yang nyaman, meja diskusi dan akses internet seperti wifi yang cepat," kata Sarita Sutedja di talk show yang diadakan Kumparan.com di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 September 2017.

Warunk Upnormal sendiri, saat ini sudah berkembang sebanyak 40 gerai di seluruh Indonesia dan menyasar target konsumen seperti anak muda dan mahasiswa

Dengan memberikan fasilitas yang nyaman bagi para konsumen, Selain memberikan inovasi dari sisi tempat, Warunk Upnormal juga memberikan inovasi seperti cara membuat indomie yang lebih cepat agar sampai kepada konsumen.

"Misalnya bikin indomie 10 step kita buat 3 step," tandasnya.

Selain itu, Sarita juga tidak menutup bagi konsumen yang ingin memberikan saran dan kritik yang membangun kepada gerainya.

"Saat kita mulai membuka akun sosial media, kita harus siap menerima saran dengan kritik. Saat ini kami punya tim sendiri untuk mengelola kritik dan saran yang diberikan kepada kami," katanya.

Sarita juga memaparkan bahwa kritik dan saran yang di berikan oleh konsumen merupakan bentuk perhatian kepada Warunk Upnormal.

"Saya selalu tekankan kepada tim, kita sebagai brand kalau orang memuji kita harus berterima kasih dan kalau memberikan kritik itu pada dasarnya itu adalah apresiasi juga dan kita akan berikan solusinya," tandasnya.

Warunk Upnormal juga setiap minggunya memberikan hadiah bagi konsumen yang memberikan saran, kritik dan ikut berpartisipasi dalam membranding Warunk Upnormal itu sendiri. "Di internal kami punya program yang memilih orang yang memposting tentang brand kami. Yang tahu hanya internal kami, kalau masyarakat umum tidak tahu dan setiap minggunya ada pemenangnya sebagai bentuk apresiasi kami."

Sarita juga tidak takut dalam persaingan dunia kuliner dengan jenis yang sama atau mirip. Ia menganggap kompetitornya bukan sebagai pesaing malainkan sebagai sesama anak bangsa dan pebisnis lokal.

"Mereka adalah pihak-pihak yang terinspirasi dari kami. Kami merasa senang dan jika ada orang yang terinspirasi dari kami, kami patut bersyukur dan menggangap sebagai pujian," ujar Sarita.

"Ayo kita sebagai bangsa Indonesia dan pebisnis lokal, ayo kita kembangkan bisnis Indonesia dan bersaing secara sehat untuk mengembangkan inovasi bagi para konsumen dan berlomba-lomba kasih yang terbaik buat konsumen.