Roti Kacang, Kudapan Lebaran yang Tak Pernah Terlupakan

Roti Kacang Bu Ani Siap Disajikan (Dokumentasi Pribadi)

Lebaran selalu identik dengan kehangatan keluarga dan berbagai hidangan khas yang tersaji di meja makan. Salah satu kudapan yang tak pernah absen adalah roti kacang. Dengan aroma khasnya yang menggoda, roti kacang tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga membawa nostalgia dan tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Bagi banyak keluarga, membuat roti kacang menjelang Lebaran adalah ritual yang penuh makna. Dari menggiling kacang hingga memanggang adonan di oven, setiap prosesnya menjadi momen kebersamaan yang ditunggu-tunggu. Dengan penggunaan bahan yang sederhana dan pembuatannya yang terbilang mudah serta tidak memakan waktu banyak. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ani, seorang ibu rumah tangga yang telah mempertahankan tradisi ini saat Lebaran Idul Fitri.

"Roti Kacang menjadi yang paling utama pada saat Lebaran Idul Fitri, selain banyak sanak saudara yang menyukainya, bahan-bahan yang diperlukan dan proses pembuatannya pun mudah, tidak seperti membuat roti yang lain," ujarnya.

Bentuk dari Roti Kacang yang Menggambarkan Makna Cinta Keluarga

Roti Kacang Bu Ani Siap Disajikan (Dokumentasi Pribadi)

Tidak hanya dibuat untuk dinikmati sendiri, roti kacang juga sering menjadi hantaran bagi kerabat dan tetangga. Rasanya yang manis dan gurih dari kacang menjadikannya favorit di setiap suguhan Lebaran.

"Dibandingkan dengan roti yang lain, pada saat Lebaran Idul Fitri, kerabat lebih mencari dan memilih Roti Kacang terlebih dahulu, karena mereka begitu menyukainya dan bisa terbilang Roti Kacang tidak bisa terlupakan pada saat Lebaran," ujar Bu Ani.

Di tengah berbagai sajian modern, roti kacang tetap bertahan sebagai kudapan khas Lebaran yang penuh makna. Tidak hanya soal rasa, tetapi juga bagaimana Roti Kacang dapat menjadi sebuah perantara atau media untuk menghangatkan momen disaat berkumpul bersama, canda tawa, perasaan cinta dan kasih sayang dengan keluarga seperti bentuk Roti Kacang yang mewakilinya. Bagi banyak keluarga, tradisi ini bukan sekadar tentang kue, tetapi tentang kebersamaan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.