BRIN di Puncak Gunung Talamau

Dwi Novia Puspitasari
Pranata Humas Penyelia, Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Konten dari Pengguna
29 Juli 2023 21:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Novia Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Tim Eksplorasi, BRIN di Puncak Gunung Talamau
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tim Eksplorasi, BRIN di Puncak Gunung Talamau
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim BRIN yang terdiri dari 3 orang melaksanakan eksplorasi ke puncak Gunung Talamau, Pasaman Sumatra Barat pada 17 Juni-30 Juni 2023. Kegiatan tersebut merupakan perjalanan pertama di tahun 2023 dan terkahir dalam eksplorasi biji begonia untuk program kerja sama dengan Kew Botanic Garden dalam program Threatened Biodiversity Hotspots.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui bahwa Gunung Talamau merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatra Barat. Gunung tersebut memiliki ketinggian 2.982 meter di atas permukaan laut. Gunung Talamau juga merupakan tipe gunung api yang tidak aktif yang memiliki keindahan dan pesona alam yang luar biasa. Sebelum sampai puncak Trimarta tepatnya di kawasan Rajawali Putih terdapat 13 telaga dengan berbagai keindahannya.
Konon cerita telaga tersebut digunakan untuk mandi beberapa dayang pada zaman dahulu. Beberapa telaga memiliki air yang bisa diminum dan ada yang tidak bisa diminum. Salah satu telaga yang airnya bisa diminum adalah Talago Puti Sangka Bulan. Kemudian saat di puncak Trimarta terdapat kubah masjid dan dari puncak tersebut kita juga dapat melihat telaga-telaga yang ada.
ADVERTISEMENT
Seperti pengakuan dari salah satu tim BRIN, Muhammad Efendi yang menyebutkan bahwa Gunung Talamau selain memiliki keindahan alam yang luar biasa juga memiliki kondisi hutan yang masih bagus. “Dilihat dari segi komposisi flora, hutan tersebut masih belum banyak kerusakan dan sudah masuk pada suksesi klimaks karena kondisi hutannya masih bagus,” imbuh Efendi.
Tidak heran jika Gunung Talamau adalah salah satu lokasi yang dipilih untuk kegiatan eksplorasi kali ini. Selain itu di sana juga masih banyak tumbuhan langka seperti amorphophallus, nepenthes, dan lain sebagainya sehingga dapat direkomendasikan untuk kegiatan pengayaan flora maupun fauna yang nantinya akan dikoleksikan.

Perjalanan Singkat dengan Hasil yang Tidak Mengecewakan

Dalam pendakian menuju puncak Gunung Talamau memang tidak mudah. Jalur pendakiannya lumayan menanjak terlebih saat mendekati puncak Trimarta, jalannya licin dengan penuh tumpukan bebatuan. Jadi tim harus jalan merayap dan lebih harus berhati-hati lagi. Selain itu tim juga harus didampingi oleh pemandu lapangan dan mengikuti aturan yang ada termasuk aturan adat masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah jika dalam satu tim ada anggota wanita, maka minimal harus ada 2 orang wanita dalam tim tersebut. Hal ini dikarenakan jika ada anggota wanita yang membutuhkan sesuatu atau menemani baik dalam tidur di tenda maupun keperluan buang air maupun yang menemani harus wanita tidak boleh tim laki-laki. Selain itu anggota wanita tersebut saat melaksanakan pendakian tidak diperbolehkan dalam kondisi haid.
Efendi, salah satu tim juga menjelaskan jika kearifan lokal yang ada di sana juga sangat terjaga dengan baik. Kita tidak boleh macam-macam dan selalu berhati-hati dalam pendakian. Setiap masuk ke kawasan atau pos-pos seperti memasuki kawasan Rajawali Putih dan saat mendekati puncak juga kita harus mengucapkan salam atau permisi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Selain itu buang air besar maupun kecil juga tidak diperbolehkan di sumber air, tidak boleh membawa pasta gigi, sabun, tisu basah dan bahan kimia lain yang dapat menyebabkan pencemaran. Waktu untuk pendakian tersebut juga terbilang singkat dan tidak seperti di daerah lain. Kita hanya diperbolehkan mendaki selama 4 hari pulang pergi dan tidak boleh lebih dari itu. Menurut Efendi hal ini kemungkinan terkait kemampuan fisik dan logistik yang kita bawa.
Seperti judul program kegiatannya, target dalam kegiatan eksplorasi kali ini adalah pengambilan biji khususnya jenis tanaman begonia. Selain itu ada juga pengambilan material dalam bentuk herbarium, dan anakan. Selain jenis begonia, tanaman lain yang menjadi target adalah tanaman herba seperti impatiens, aeschynanthus, gesneriaceae (herbarium), musaceae, rhododendron dan jenis tanaman herba lainnya khususnya yang belum masuk dalam koleksi Kebun Raya Cibodas.
ADVERTISEMENT
Hasil eksplorasi kali ini sungguh di luar dugaan dan sangat memuaskan. Hal ini dikarenakan hasil akhir yang dibawa oleh tim BRIN selain membawa beberapa jenis baru yang belum ada di Kebun Raya Cibodas, tim juga membawa 60 nomor koleksi biji dan anakan serta satu kandidat jenis baru tanaman begonia. Semoga kandidat jenis baru tanaman begonia tersebut dapat segera teridentifikasi dan bisa segera dipublikasikan.