Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Jangan Jadi Tetangga Kos yang Menyebalkan
4 September 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dwi Nursanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kehidupan rumah tangga indekos atau kos-kosan tak selalu mulus seperti baju yang habis disetrika. Pasti ada minimal lima enam kali prahara yang pernah terjadi.
ADVERTISEMENT
Nah, dari kumpulan prahara itu, tak jarang sumbernya adalah tetangga kos. Faktor ini yang kadang bikin kita jadi gak betah serta memutuskan hijrah dari satu kos satu ke kos lain.
Sebagai mahasiswa Jogja yang sudah pindah kos sebanyak sembilan kali dalam rentang lima tahun, dan tampaknya masih akan berlanjut, saya akan rasan-rasan sekaligus berbagi portofolio terkait prahara dunia perkos-kosan.
Berikut analisis saya, TOLONG JANGAN DILAKUKAN KALAU KAMU JADI ANAK KOS, karena bisa mengganggu kenyamanan tetangga kosmu.
1. Tidak Memanfaatkan Teknologi Bernama Headset
Selama ngekos, saya sering terganggu dengan bisingnya suara tetangga waktu teleponan. Masalahnya, si anak ini menelpon nggak pakai headset dengan volume di-set kencang banget.
Saya sampai mengerti dengan jelas pembicaraan mereka. Kegiatan itu bisa dilakukan bahkan lima kali sehari dengan durasi satu hingga dua jam tiap teleponan. Busyetttt, udah kayak customer service saja, padahal bukan.
ADVERTISEMENT
Selain teleponan, pemanfaatan teknologi bernama headset ini idealnya juga dipakai saat sedang memutar musik, menonton video IG atau Tiktok.
Bayangkan, tetanggamu scroll-scroll konten dengan durasi pendek dan berlagu secara terus menerus dengan volume kencang, bikin jengkel bukan? Udah kayak metode penyiksaan tahanan saja. Apalagi nontonnya malam, mengganggu banget!
Gini lho bro, sist, saya kasih penjelasan kenapa itu mengganggu.
Pertama, tiap-tiap kamar kos itu ruang privat bagi penyewanya. Dirimu bebas mau bersuara lantang, mendengar musik kencang-kencang, bahkan skidipapap, asalkan, cuma orang di ruang kamarmu saja yang mendengar. Kalau sampai suara-suara itu masuk ke gendang telinga tetangga kosmu, artinya dirimu sudah menerabas ruang privat orang lain.
Kedua, iya, setiap orang bebas untuk menentukan seleranya sendiri, termasuk kamu. Namun, kalau dirimu menyetel musik pakai sound system kayak orang hajatan hingga terdengar tetangga kosmu, itu artinya kamu sudah memaksakan seleramu ke orang lain. Jangan egois dong.
ADVERTISEMENT
Jadi, kalau dirimu anak kost, tetapi tidak punya headset, tetapi punya habitat mendengarkan suara ribut macam itu, lekas beli headset. Ada yang harganya cuma 24 ribu, kalau kata pacar saya, bass-nya mantap dan jernih, mau nyetel apapun sampai budeg bisa.
2. Skidipapap Sembarangan
Pernah saya menyewa kos yang tipenya boleh bawa lawan jenis. Nah, tetangga saya bawa pasangannya dan sering terdengar suara mereka melakukan sesuatu-yang sepertinya enak-sampai ada tepuk pramukanya. Jadi tidak konsen kan kalau ini. Mbok ya dikasih peredam suara, biar yang lainnya tidak tergiur dan terganggu.
3. Memakai Alat Mandi Tetangga
Pacar saya belakangan bernasib buruk. Di tempat kost-nya, dia belum lama kehilangan sebotol sampo. Selain itu, Ia juga kerap mengeluh karena facial wash cepat habis.
ADVERTISEMENT
Saya cuma berkata, "Itu hal yang bisa dikendalikan. Kalau menaruh perlengkapan mandi di kamar sendiri, kemungkinan kecil kemungkinan hilangnya."
Jadi, pesan saya di sini adalah simpanlah produk-produk mandimu di kamar, juga kalau mau minta milik orang lain dimohon bilang dulu.
4. Tidak Berkeset Setelah Keluar Dari Kamar Mandi
Saya tipe manusia yang sering mengepel lantai tiap dua hari sekali. Teruntuk kawan-kawan yang tidak pernah mengepel, tolong. Hei, kamu tetanggaku yang masih di kos lamaku, atau kamu sendiri yang baca ini, sekali lagi, tolong berkeset kalau keluar dari kamar mandi dan lewat kamar orang lain.
Peka sedikit. Berkeset itu manfaatnya banyak. Selain tidak membuat jengkel tetanggamu, berkeset bisa bikin sandalmu itu jadi lebih awet.
ADVERTISEMENT
5. Hobi Menggunjing
Dulu saya punya tetangga yang hobinya me-review perilaku orang lain. Dalam beberapa hal, bisa saya maklumi, karena mungkin memang batas obrolannya hanya sampai situ.
Namun, yang namanya digunjing itu tidak enak. Jadi tolong, bicara baik-baik di depan muka, tak perlu menggunjing bersama orang lain. Ingatkan secara langsung kalau ada yang tidak berkenan, jangan menggunjing di belakang.
6. Tidak Peka dalam Urusan Bersama
Dapur, kamar mandi, dan sampah adalah pekerjaan bersama. Kita semua tahu dengan jelas. Ketika satu orang saja dalam tiga hal tersebut resek, keadaan kos bisa jadi kacau.
Demikian tulisan ini saya hasilkan di warung kopi karena saya sedang menghindar dari tetangga kos memutar lagu koplo dengan volume kencang sembari menggunjing. Semoga kita semua selalu diberi tetangga kos cinta kedamaian.
ADVERTISEMENT