Konten dari Pengguna

Kiat Sederhana Mengatur Keuangan Agar Tidak Terjerat Pinjaman Online

Dwi Nursanti
Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara di Universitas Terbuka. Hobi menonton film dan menulis.
31 Agustus 2021 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Nursanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manajemen keuangan via https://pixabay.com/id/photos/uang-koin-investasi-bisnis-2724241/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manajemen keuangan via https://pixabay.com/id/photos/uang-koin-investasi-bisnis-2724241/
ADVERTISEMENT
Pandemi telah membuat roda perekonomian melemah sekaligus kantong pemasukan jadi seret. Sayangnya, pemasukan yang seret ini seringkali tak diimbangi dengan penurunan pengeluaran atau gaya hidup. Akhirnya, terjadilah adagium yang kerap kita sebut sebagai "besar pasak daripada tiang".
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dilakukan orang-orang untuk menangani masalah itu adalah dengan mengandalkan pinjaman online (pinjol). Banyak masyarakat terbius bujuk rayu pinjol karena terpapar iklan yang tersebar di media sosial maupun internet. Pinjol-pinjol itu menawarkan pinjaman yang cepat cair cuma bisa dilakukan sangat mudah via daring, dibumbui jualan 'terdaftar OJK'.
Di balik iklan-iklan yang sepertinya baik-baik saja itu, ada beberapa kengerian, mulai dari bunga dan denda yang tinggi, teror yang menyeramkan hingga rentan penyalahgunaan data.
Dampak buruk pinjol ini tak main-main, sudah banyak kasus masyarakat terjerat utang pinjol berujung stres, cerai dengan istri, hingga berkasus bunuh diri yang baru-baru ini viral di media sosial.
Manajemen keuangan kemudian punya peranan vital agar seseorang tak terjerat pinjol. Banyak tips yang tersebar di internet, tetapi sebenarnya kita bisa mulai dari hal-hal basic. Berikut caranya:
ADVERTISEMENT
Pertama, tulis pengeluaran bulanan. Pengeluaran yang telah kita tulis, baik itu di kertas maupun digital, bisa membuat lebih jelas ke mana perginya uang kita. Nantinya, dari catatan itu, kita bisa bikin skala prioritas terkait mana yang kebutuhan dan bukan kebutuhan alias keinginan semata. Dengan begitu, hal-hal yang bersifat keinginan semata dapat kita kurangi di waktu berikutnya.
Kedua, gunakan uang cash. Mengapa uang cash? Karena uang non-cash membuat kita tak berpikir jernih ketika membelanjakan sesuatu. Ambillah uang cash secukupnya di rekening agar terhindar dari sifat boros.
Ketiga, memasak sendiri. Rupanya, memasak sendiri biayanya 50% lebih murah dibanding makan di luar. Buatlah menu mingguan, carilah bahan pangan yang lebih murah dan masaklah sesuai dengan kemampuan. Lagi-lagi, ketika berbelanja bahan masakan, bawalah uang secukupnya.
ADVERTISEMENT
Keempat, apabila kita ingin membeli sesuatu secara spontan, cobalah untuk menahannya selama 14 hari. Jika dalam 14 hari masih terbayang, bolehlah sesekali membelinya, tentu dengan catatan kita punya uang untuk mewujudkan itu.
Kelima, jika terpaksa harus utang, jangan coba melakukannya di pinjol. Ingat selalu bunga dan denda yang tinggi serta teror jika kita telat membayar. Cobalah untuk meminjam dari orang terdekat terlebih dahulu, tetapi tetap bijak dan bertanggung jawab.
Jangan percaya dengan rating bintang empat sampai lima di platform pinjol. Jangan pula tergiur dengan kata-kata manis dari iklan pinjaman online, karena itu 99% manipulatif.
Semoga pembaca dimudahkan selalu dalam memanajemen keuangan.