news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Efektivitas Bantuan Sosial COVID-19 bagi Keluarga Miskin

DWI NURUL ISLAMIYAH
Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
9 Juni 2022 19:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DWI NURUL ISLAMIYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penerima bantuan pemerintah yang terkena dampak covid-19. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerima bantuan pemerintah yang terkena dampak covid-19. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Covid-19 memberikan dampak khususnya di perekonomian seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Dampak yang sangat mudah kita lihat dari segi perekonomian ini adalah konsumsi rumah tangga yang menurun atau dengan kata lain turunnya daya beli masyarakat akibat penurunan pendapatan yang diterima untuk setiap kerjanya. Pemerintah berusaha melakukan stimulus bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak dengan melakukan re-focusing penganggaran untuk berupaya agar masyarakat tetap menjaga daya belinya sebagai bentuk perputaran perekonomian di Indonesia. Tujuannya agar perekonomian di Indonesia ini tidak stagnan di satu sisi saja, melainkan adanya perputaran uang untuk memudahkan realisasi anggaran pembangunan Indonesia. Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah bantuan reguler yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan bantuan sosial non reguler yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), bantuan beras 10 kg.
ADVERTISEMENT
Membahas mengenai efektivitas dari bantuan pemerintah, banyak para pakar dan pengamat menilai bahwa bantuan ini hanya berjangka pendek. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa pandemi menyebabkan dampak yang berkepanjangan yang tentunya perlu dana yang begitu besar dalam mengatasi persoalan ini. Mereka mengatakan bahwa bantuan pemerintah masih tidak efektif dalam mendorong perbaikan perekonomian Indonesia akibat dari adanya pandemi Covid-19. Ada beberapa alasan mengapa bantuan ini tidak efektif diantaranya adalah;
Pertama, selama pandemi hingga sekarang ini, banyak masyarakat yang semakin hari berpenghasilan rendah yang mengakibatkan banyaknya PHK dan para pelaku UMKM memberhentikan usahanya atau dengan kata lain adalah gulung tikar. Bagi masyarakat yang dahulunya hidup sejahtera dan berkecukupan sekarang semakin turun kesejahteraannya, sedangkan bagi masyarakat yang sudah miskin semakin lemah di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Kedua, daya beli masyarakat semakin turun drastis akibat adanya pandemi ini. Walaupun pemerintah memberikan segala bentuk bantuan kepada masyarakat di Indonesia, bantuan tersebut dirasa masih kurang karena bantuan tersebut hanya berlaku dalam jangka pendek, sedangkan sampai sekarang banyak sekali yang masih sulit mendapat pekerjaan. Bagi masyarakat kelas menengah maupun rendah, bisa mencukupi kebutuhan pokok saja sudah bersyukur sehingga tidak memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan lain selain kebutuhan pokok. Sedangkan bagi kelas menengah atas, banyak yang menahan diri untuk konsumsi lebih banyak dari biasanya karena lebih suka untuk menyimpan uang sebagai bentuk pegangan atau tabungan jika suatu hari nanti mendapati kesusahan, sehingga perputaran uang tersendat dan hal ini yang menyebabkan perekonomian Indonesia sulit untuk tumbuh.
ADVERTISEMENT
Ketiga, penyaluran bantuan ini dianggap tidak continue, artinya ketika bantuan program sudah cair, beberapa bulan kemudian jumlah besaran yang dicairkan berkurang atau setengahnya sehingga bantuan tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga miskin. Selain itu bantuan pemerintah dinilai masih belum merata, di mana banyak keluarga miskin belum mendapat bantuan apalagi di pelosok-pelosok yang sulit untuk mendapat datanya. Tak hanya itu, data yang mendapat bantuan tersebut tidak terupdate secara rutin dari daerah ataupun dari pemerintah pusat sehingga bagi warga yang memang sudah mampu masih mendapat bantuan dari pemerintah, sedangkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan sulit untuk mendapat datanya. Terlepas dari semua alasan tersebut, pemerintah sudah cukup baik dalam membuat kebijakan bantuan dalam mendorong perbaikan perekonomian Indonesia di masa pandemi ini, karena jika pemerintah tidak bertindak demikian, masyarakat Indonesia akan benar-benar lumpuh dan Indonesia akan semakin sulit untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi sebagai dampak adanya Covid-19 ini.
ADVERTISEMENT