Konten dari Pengguna

Komponen Elektronika

Dwi Rahmawati
Mahasiswa ITERA Program Studi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi Angkatan 2023
29 September 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pribadi
ADVERTISEMENT
Komponen elektronika adalah bagian-bagian utama yang digunakan untuk menyusun suatu rangkaian elektronik. Setiap komponen memiliki fungsi tertentu, seperti mengatur aliran arus listrik, menyimpan energi, atau mengubah sinyal listrik menjadi bentuk lain, seperti cahaya atau suara. Komponen ini dibagi menjadi dua kelompok utama: komponen pasif dan komponen aktif. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis komponen ini beserta contoh-contohnya:
ADVERTISEMENT
1. Komponen Pasif
Komponen pasif tidak memiliki kemampuan untuk memperkuat sinyal listrik dan tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk bekerja. Komponen ini hanya bisa menyimpan atau mengatur energi listrik. Beberapa contoh komponen pasif antara lain:
Resistor: Digunakan untuk membatasi aliran arus listrik. Resistansi diukur dalam satuan ohm (Ω). Resistor dapat digunakan untuk mengurangi arus, membagi tegangan, dan menetapkan waktu dalam rangkaian.
Kapasitor: Komponen yang dapat menyimpan energi dalam medan listrik. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan dan melepas muatan listrik serta digunakan dalam penyaringan sinyal atau penyetelan frekuensi. Satuan kapasitor adalah farad (F).
Induktor (Kumparan): Komponen yang menyimpan energi dalam medan magnet. Induktor biasanya digunakan dalam penyaring frekuensi dan dalam rangkaian daya. Satuan induktansi adalah henry (H).
ADVERTISEMENT
Transformator: Digunakan untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik (AC) dari satu level ke level lain melalui prinsip induksi elektromagnetik. Transformator banyak ditemukan dalam sistem distribusi listrik.
Sumber: Pribadi
2. Komponen Aktif
Komponen aktif dapat memperkuat sinyal listrik dan mengendalikan aliran arus dalam rangkaian. Komponen ini memerlukan sumber daya eksternal agar dapat berfungsi. Contoh dari komponen aktif meliputi:
Transistor: Komponen ini sering digunakan untuk memperkuat sinyal dan berperan sebagai saklar elektronik. Transistor sangat efisien dalam mengendalikan aliran arus dan digunakan di berbagai perangkat seperti amplifier dan saklar digital. Jenis utamanya adalah BJT dan FET.
Dioda: Komponen yang hanya memungkinkan arus mengalir dalam satu arah. Dioda sering digunakan dalam penyearah arus dan perlindungan dari arus balik. Contoh khususnya adalah LED (Light Emitting Diode) yang menghasilkan cahaya saat arus mengalir.
ADVERTISEMENT
IC (Integrated Circuit): IC adalah komponen yang menggabungkan beberapa elemen seperti transistor, resistor, dan kapasitor dalam satu chip untuk melakukan berbagai fungsi, seperti pemrosesan sinyal dan penguatan audio.
Thyristor: Komponen semikonduktor yang digunakan untuk mengendalikan aliran daya. Thyristor sering ditemukan dalam sistem kontrol motor dan konversi daya.
Sumber: Pribadi
3. Komponen Elektromekanik
Komponen-komponen ini mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanis, atau sebaliknya. Contohnya:
Relay: Saklar elektromekanik yang memungkinkan arus listrik kecil untuk mengontrol arus yang lebih besar. Relay sering digunakan dalam sistem pengendalian otomatis.
Motor Listrik: Mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor digunakan dalam berbagai perangkat dari mainan hingga alat rumah tangga.
Solenoid: Mengubah energi listrik menjadi gerakan linear dan digunakan dalam aplikasi seperti katup elektromagnetik.
Sumber: Pribadi
4. Komponen Optoelektronik
ADVERTISEMENT
Komponen ini berfungsi mengubah energi cahaya menjadi energi listrik atau sebaliknya:
LED (Light Emitting Diode): Dioda yang memancarkan cahaya saat diberi arus listrik. Biasanya digunakan sebagai lampu indikator dan sumber pencahayaan.
Photodioda: Komponen yang mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, digunakan dalam sensor cahaya dan kamera.
Optocoupler: Mengalirkan sinyal listrik antara dua rangkaian terisolasi menggunakan cahaya, sehingga melindungi rangkaian dari lonjakan tegangan.
Sumber: Pribadi
Kesimpulan
Komponen elektronika, baik pasif maupun aktif, bekerja sama dalam suatu rangkaian untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-komponen ini memainkan peran penting dalam perangkat modern seperti ponsel, komputer, dan berbagai alat lainnya. Memahami fungsinya dapat membantu dalam merancang dan memperbaiki sistem elektronik secara efektif.