Wangi Parfum Bikin Susah Lupa Mantan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

DWI RIZKI RHAMADHAN
Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
25 November 2021 10:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DWI RIZKI RHAMADHAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi putus cinta  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi putus cinta Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian merasa sulit untuk melupakan kenangan bersama seseorang yang kalian sayangi? Atau pernahkah kalian merasa sedih saat mengingat suatu kenangan indah bersama orang yang pernah saling menyayangi? Dan apakah kalian pernah teringat akan suatu kenangan saat mencium aroma tertentu? Berikut adalah penjelasan saintifik mengenai fenomena-fenomena tersebut.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini istilah move on makin menjamur di masyarakat khususnya para remaja yang tengah menjalin hubungan asmara. Istilah move on secara bahasa berarti berpindah. Secara umum move on diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang telah berhasil melupakan, meninggalkan, dan mengikhlaskan seseorang yang pernah ia cintai beserta kenangan-kenangan di dalamnya.
Biasanya orang-orang yang sulit untuk move on adalah mereka yang telah mendedikasikan perasaan dan afeksinya kepada seseorang serta telah melewati banyak kenangan bersama seseorang tersebut. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa potensi pasangan dalam cinta romantis mengalami depresi lebih besar dibandingkan pasangan dalam hubungan pertemanan (Berscheid & Fei, 1977).
Salah satu tantangan bagi seseorang yang sedang mencoba dan berjuang untuk move on adalah munculnya ingatan akan kenangan di masa lalu yang memicu munculnya emosi negatif seperti rasa sedih, kecewa, duka, dan sebagainya. Salah satu hal yang kerap menjadi stimulus munculnya hal-hal tersebut adalah wangi parfum yang serupa dengan parfum yang kerap dipakai oleh mantan kekasih.
ADVERTISEMENT
Proses munculnya emosi dan ingatan akan kenangan-kenangan di masa lalu saat mencium aroma tertentu yang relevan seperti aroma parfum mantan pasangan disebabkan adanya suatu interaksi yang terjadi pada bagian bulbus olfactorius yang berfungsi sebagai pembawa materi indera penciuman dengan beberapa bagian otak yang mengatur emosi dan perasaan individu. Secara umum proses tersebut tergambar dalam skema berikut.
Berdasarkan skema di atas dapat dijelaskan bahwa rangsangan berupa aroma dari luar yang diterima oleh hidung sebagai penerima rangsang diteruskan ke nervus olfactorius. Nervus olfactorius berasal dari reseptor neuron olfactorius yang berada pada mukosa olfactorius. Setelah itu, neuron menembus melewati foramina kribriformis pada tulang etmoidal hingga menuju bulbus olfactorius. Kemudian neuron di bulbus olfactorius bergerak ke tractus olfactorius lalu berlanjut hingga menuju korteks olfactorius (Gray, H., 2008).
ADVERTISEMENT
Neuron yang dibawa dari bulbus olfactorius hingga korteks olfactorius tersebut tidak melewati thalamus. Adapun bagian yang mendapatkan proyeksi secara langsung diantaranya adalah korteks piriformis, nucleus olfactorius anterior, tuberkel olfactorius, korteks enthorinal, girus insula, dan amigdala (Gray, H., 2008).
Proyeksi yang diterima oleh korteks enthorinal ini kemudian dievaluasi oleh sistem limbik khususnya oleh hippocampus. Dalam hippocampus terdapat proses interpretasi rangsangan tersebut berdasarkan memori yang telah terekam dan tersimpan di hippocampus. Selanjutnya, akan terjadi suatu dinamika neurotransmitter GABA (gamma-aminobutiric acid). Adanya dinamika neurotransmitter yang melibatkan serotonin, dopamin, dan adrenalin ini menghambat neuron sehingga merangsang amigdala untuk mencetuskan emosi disforik atau perasaan tidak nyaman (Diamond, M., Kelly, J. P., & Connor, T. J., 2006).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjabaran mengenai proses munculnya suatu memori hingga emosi negatif saat seseorang dihadapkan dengan suatu stimulus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wangi parfum mantan yang diterima oleh bulbus olfactorius dianggap sebagai suatu stimulus ancaman oleh tubuh. Hal ini dikarenakan stimulus tersebut merangsang munculnya suatu memori tertentu yang memicu munculnya emosi negatif seperti sedih, duka, kecewa, dan lain sebagainya.
Hal tersebut merupakan suatu indikasi adanya kegagalan dalam proses move on seseorang. Oleh karena itu seseorang yang mengalami hal-hal yang serupa saat mencium aroma parfum seseorang yang pernah ia cintai akan cenderung untuk menghindari stimulus tersebut dengan tujuan untuk menghindarkan dirinya dari suatu emosi negatif yang dapat timbul.
Sumber:
Berscheid, E., & Fei, J. (1977). Romantic love and sexual jealousy. Jealousy, 101-109.
ADVERTISEMENT
Diamond, M., Kelly, J. P., & Connor, T. J. (2006). Antidepressants suppress production of the Th1 cytokine interferon-γ, independent of monoamine transporter blockade. European Neuropsychopharmacology, 16(7), 481-490.
Gray, H., & Standring, S. (2008). Gray's anatomy: the anatomical basis of clinical practice. Churchill Livingstone.