Konten dari Pengguna

Menciptakan Generasi Muda Cinta Al-Qur’an

Dwi Safira
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Januari 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Safira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menciptakan Generasi Muda Cinta Al-Qur’an
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Al-Qur’an juga merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, secara berangsur-angsur. Maka dari itu kita sebagai umat muslim harus menjaga dan mencintai Al-Qur’an sejak dini. Kecintaan anak pada Al-Qur’an harus ditanamkan dan dipupuk sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
Bagaimana mencetak generasi muda cinta Al-Qur’an?
Sebagai generasi muda yang taat, kita juga harus menumbuhkan rasa mencintai Al-Qur’an dalam diri sendiri. Padahal generasi muda, baik laki-laki atau perempuan memiliki peran yang luar biasa dalam membangkitkan Islam dan kaum muslim. Allah berfirman:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“… Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka”(Al-Kahfi [18]:13).
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ ۖ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ ۖ
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,(karena)sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain”(QS Ali Imran [3]: 195).
ADVERTISEMENT
Cinta adalah sesuatu yang abstrak, ia tak tampak oleh mata kepala. Namun dapat dirasakan dan tampak tanda-tandanya. Seorang yang jatuh cinta, hatinya akan terpaut dengan yang dicintainya. Termasuk mencintai Al-Qur’an. Mencintai Al-Qur’an adalah suatu yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, tapi mencintai Al-Qur’an adalah dengan membersamai dan berinteraksi dengan Al-Qur’an setiap saatnya; membaca, memahami dan merenungi, serta mengimplementasikan kandungan maknanya. Memang awalnya sangat sulit mencintai seuatu yang kita sendiri belum mencobanya, maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus menciptakan rasa cinta itu kepada Al-Qur’an. Berawal dari benih-benih cinta maka akan tumbuh dan terus berkembang rasa cinta kita kepada Al-Qur’an.
ومن أحب شيئا فهو أسير له
Artinya: “Barang siapa yang mencintai sesuatu maka dia adalah tawanan baginya” (Muhammad Nawawi, Nashaih al-Ibad:14).
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mengaku mencintai Al-Qur’an tapi dalam sehari-harinya ia lebih banyak berinteraksi dengan handphone (telpon genggam) daripada berlama-lama duduk bersama Al-Qur’an. Bagaimana mungkin dia dikatakan mencintai Al-Qur’an sementara dia tahan berlama-lama memainkan ponsel dan rasa kantuk menghampirinya saat menyentuh Al-Qur’an? Seorang yang dirundung cinta, hatinya akan senantiasa terpaut, bibirnya selalu menyebut, ia akan merindukannya saat ia jauh darinya dan memutuskan segala sesuatu kecuali bersamanya. Ibaratnya, menurut Sayyidina Ali, dia adalah tawanan yang tidak bisa lepas dari yang dicintainya.
شبان اليوم رجال الغد
”Pemuda hari ini adalah pemimpin besok hari”.
Para pemuda menjadi tulang punggung dan harapan suatu peradaban. Maka dari itu perbaikilah generasi kita, khususnya diri kita sendiri untuk terus berhijrah dan mencintai Al-Qur’an serta ajaran-ajaran agama Islam. Menjadikan generasi muda yang bertakwa dan dan berakhlakul karimah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, seorang ulama berkata: “Janganlah seorang ditanya tentang dirinya kecuali Al-Qur’an, jika ia mencintai Al-Qur’an maka sesungguhnya ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”.